Minggu, 21 September 2025

Pasar Taman Puring Kebakaran

Kios Dagangan Audio Mobil di Taman Puring Ludes Terbakar, Neni Harus Mulai dari Nol Lagi

Sebanyak 552 kios di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus terbakar, pada Senin (28/7/2025).

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
KEBAKARAN PASAR TAMAN PURING - Neni Herayani (48), seorang pedagang audio mobil, di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025). Neni mengaku harus memulai kembali usahanya dari nol setelah seluruh barang dagangannya ludes terbakar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 552 kios di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus terbakar, pada Senin (28/7/2025).

Tak terkecuali kios audio mobil milik Neni Herayani (48) dan suaminya yang sudah berdiri di lokasi tersebut selama lebih dari 30 tahun.

Neni mengatakan, barang-barang berupa berbagai jenis audio untuk mobil yang tersimpan di kiosnya tidak dapat diselamatkan akibat kobaran api yang cepat menjalar dan terbatasnya pasokan air saat kejadian.

"Saya lagi salat Magrib, ada telepon, kemudian saya angkat, ada yang kasih kabar katanya (Pasar) Taman Puring kebakaran," ucap Neni, saat ditemui di Pasar Taman Puring, pada Selasa (29/7/2025).

"Saya buru-buru ke sini, kebetulan tinggalnya dekat, pas sampai di sini, tinggal dua (kios) yang belum terbakar. Saya minta tolong padamkan, tapi airnya tidak memadai,” tambahnya.

Neni menjelaskan, ketika kebakaran terjadi, hampir semua kios sudah dalam kondisi tutup, termasuk kiosnya.

Kios Neni tutup lantaran sang suami sedang berada di luar kota dan pegawai penjaga kios juga tengah pulang kampung. 

Kata Neni, situasi tersebut menyulitkan proses penyelamatan barang karena kios pun dalam keadaan terkunci.

“Tidak ada yang bisa diselamatkan sama sekali. Teman-teman sudah coba bantu, tapi karena digembok, sulit dibuka,” katanya.

Ia memperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai lebih dari Rp100 juta. 

Neni berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah, baik dalam bentuk relokasi maupun modal usaha.

Apalagi, menurut Neni, dia dan sang suami harus memulai kembali usahanya dari nol. Hal itu lantaran seluruh barang dagangnya sudah ludes terbakar.

Kata Neni, dia dan sang suami memang tidak menyimpan stok barang di tempat lain, selain di kios tersebut.

“Saya mohon kepada pemerintah segera ada solusi, relokasi, dan bantuan modal awal lagi. Karena kalau saya, benar-benar habis,” ucap Neni dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, soal penyebab kebakaran, Neni mengatakan, informasi sementara yang beredar berasal dari dugaan korsleting listrik di salah satu kios yang menjual pakaian. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan