Jumat, 26 September 2025

Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Sosok Almarhum Marsma Fajar di Mata Panglima TNI, Kadispenau, dan Wakasau

Sejumlah tokoh militer mengenang almarhum Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto yang mengalami kecelakaan pesawat latih sipil.

Ist
KECELAKAAN PESAWAT - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat latih milik TNI AU di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu (3/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah tokoh militer mengenang sosok almarhum.  

Nyoman mengatakan, Fajar merupakan salah satu pilot terbaik yang dimiliki TNI AU.

"Kebetulan beliau adalah leting saya angkatan tahun 1992. Beliau salah satu pilot terbaik dari yang kita miliki." 

"Dulu beliau adalah penerbang pesawat tempur F-16, sama dengan Bapak Kasau, sebelum beliau menerbangkan Sukhoi," kata Nyoman di rumah duka, Minggu.

Nyoman berujar, Marsma Fajar adalah salah satu penerbang yang disegani dan berdedikasi tinggi.

Selain itu, almarhum juga dikenal sudah banyak memberikan inovasi untuk Dinas Penerangan TNI AU.

"Beliau menjadi panutan kita, orang berdedikasi tinggi, mungkin rekan-rekan semua kenal beliau sebagai Kadispen sebelum saya." 

"Beliau betul-betul banyak inovasi untuk Dispen AU, termasuk dengan rekan media, semuanya mungkin sudah dirasakan semua, beliau sangat dekat sama siapa pun. Termasuk beliau salah satu penerbang yang disegani," ungkap Nyoman.

Wakasau

Wakasau Marsekal Madya (TNI) Tedi Rizalihadi turut melayat ke rumah duka.

Tedi menyebut TNI AU tengah berduka karena kehilangan putra terbaik sebagai penerbang pesawat tempur F-16.

"Jadi kita sangat kehilangan atas meninggalnya almarhum dan kita mendoakan mudah-mudahan almarhum husnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Tedi kepada wartawan, Minggu.

Tedi menyatakan, ia mengenal dekat sosok Marsma Fajar. Menurutnya, ia merupakan pribadi yang periang dan ramah kepada semua orang.

"Beliau orangnya riang, cukup humanis, terbukti beliau beberapa kali menangani kegiatan olahraga dirgantara, jadi beliau sangat aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI."

"Beliau orangnya ceria, tidak pernah ada beban, dan baik, ramah kepada semua orang. kita cukup kehilangan sosok beliau," sambungnya.

Sudah Kantongi Surat Izin

Sebelumnya, Nyoman Suadnyana menyatakan bahwa penerbangan tersebut telah mengantongi Surat Izin Terbang SIT/1484/VIII/2025 dan merupakan sortie kedua pada hari itu.

“Pesawat dinyatakan laik terbang dan kegiatan ini bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan