Kamis, 7 Agustus 2025

Impian Hunian dari Tabungan Kerja Pertama Pupus, Konsumen Meikarta Ini Justru Tak Kunjung Dapat Unit

Banyak konsumen Meikarta yang hingga kini belum mendapatkan unit hunian meski telah membayar cicilan selama bertahun-tahun.

Tribunnews/Alfarizy
KONSUMEN MEIKARTA - Konsumen Meikarta, Hera Yunita, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Hera adalah satu dari sekian konsumen Meikarta yang tak kunjung mendapatkan unit, dan kini meminta pengembalian dana. 

Total dana yang sudah ia keluarkan mencapai sekitar Rp90 juta. 

Ia menyayangkan pengorbanan dari masa muda yang ia tahan demi mencicil unit apartemen tersebut kini tak menghasilkan apa pun.

"Harusnya saat ini saya sudah menempati unit tersebut, sudah menikmati hasil (kerja pertama)," jelasnya.

Menurut Hera, ia sempat ditawari pemindahan unit ke lokasi lain, namun ia menolak.

Perempuan berusia 34 tahun itu menilai, dalam posisi konsumen yang dirugikan, tidak seharusnya malah dibebani konsekuensi dari kesalahan pihak pengembang.

Ia juga menyindir kompensasi yang pernah ditawarkan, hanya sebesar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per unit. 

Menurutnya, angka itu tidak masuk akal dan tidak sepadan dengan nilai kerugian yang dialami konsumen.

Baca juga: Menteri PKP: Meikarta Sudah Mulai Lakukan Pembayaran kepada Konsumen yang Dirugikan

"Nilai Rp200 ribu itu apalah artinya gitu kan. Nah, dari sekian itu sekarang berapa lama, bulan yang sudah diundur," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebut sudah menyerahkan semua dokumen yang diminta oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) sebagai pengembang, namun uang tetap tidak kembali. 

Ia menilai hal itu sebagai bentuk penelantaran hak konsumen.

"Sekarang logika aja. Surat sudah dikembalikan ke sana, terus uang nggak kembali. Itu sama aja kami kehilangan uang dong," sesalnya.

Hera mengaku bukan satu-satunya korban. Bahkan lima rekan sekantornya juga membeli unit dan mengalami hal serupa.

Ia pun berharap pihak pengembang, termasuk Lippo Group sebagai induk perusahaan bisa segera menyelesaikan permasalahan ini tanpa mengulur waktu lagi.

"Mungkin bagi petinggi-petinggi Lippo ataupun MSU, mungkin uang segitu nggak seberapa. Tapi bagi kami yang rakyat biasa, yang penghasilannya dari jerih payah itu sangat berarti," tegasnya.

Saat ini Hera masih tinggal di rumah sewaan. 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan