Jumat, 8 Agustus 2025

3 Pemuda Calon ABK Asal Majalengka Disekap di Jakarta Utara: Lolos Setelah Nyebur ke Waduk Pluit

Ketiga calon ABK yang kabur ini beralasan, agen yang mempekerjakan mereka mengingkari perjanjian kontrak dan calo yang merekrut mereka juga berbohong.

Editor: Erik S
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
KORBAN PHP CALO - Richi Andrea (20), calon ABK yang disekap di Muara Baru, menceritakan saat dirinya berhasil kabur dari mes penampungan bersama dua temannya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Merasa ditipu, tiga pemuda calon anak buah kapal (ABK) melarikan diri dari sebuah rumah penampungan alias mes di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (2/8/2025) 

Ketiga pemuda asal Majalengka, Jawa Barat itu menceburkan diri ke Waduk Pluit supaya bisa bebas dari mes.

Ketiga calon ABK yang kabur ini beralasan, agen yang mempekerjakan mereka mengingkari perjanjian kontrak dan calo yang merekrut mereka juga berbohong.

Baca juga: ABK di Muara Baru Jakarta Utara Tikam Rekannya Setelah Tak Terima Diejek Ngambekan

Hal ini disampaikan Richi Andrea (20), satu dari tiga calon ABK yang berhasil melarikan diri dari mes tempat mereka disekap itu.

Menurut Richi, dirinya bersama dua kawannya yang sama-sama dari Majalengka, yakni Ahmad Syawaludin (17) dan Ryan Hidayat (20), kabur dengan cara melompat dari kamar menuju ke Waduk Pluit.

Tiga pemuda itu berjalan di tepian waduk pluit yang kedalaman airnya mencapai lebih dari 1 meter.

Richi mengungkapkan, mereka kabur sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu malam, dan akhirnya bisa menemukan keramaian warga sekitar pukul 01.30 WIB, Minggu (3/8/2025) dinihari.

"Kita kurang lebih jalan ada 200 meter, dari mes turun ke Waduk Pluit itu sekitar jam 11 malam, datang ke rumah bu RT sekitar setengah 1 malam. Itu sama-sama bertiga menenggelamkan badan," ungkap Richi, Rabu (6/8/2025).

Richi, Ahmad, dan Ryan berhasil tiba di permukiman warga RT 19 RW 17 Kelurahan Penjaringan setelah menyusuri Waduk Pluit selama hampir 1,5 jam.

Dengan tubuh yang basah kuyup, mereka bertemu dengan pengurus RT setempat dan menceritakan semuanya.

Mereka memilih kabur dari mes tempat penampungan di Muara Baru usai merasa dijebak dan disekap oleh calo ABK.

Baca juga: Seorang ABK Tewas saat Berlayar di Samudera Hindia, Begini Penjelasan Polisi

Ketiganya dijanjikan bekerja sebagai ABK dengan kontrak empat bulan, tapi malah harus meneken perjanjian kerja satu tahun penuh tanpa kejelasan nasib.

"Jadi nggak sesuai kontrak, kan waktu dari kampung perjanjiannya saya minta yang 4 bulan, tapi dikasihnya satu tahun," kata Richi.

Lowongan kerja sebagai ABK ini awalnya didapat Ryan lewat Facebook.

Ryan lalu menghubungi akun yang mengunggah iklan lowongan kerja itu dan dari percakapan di Facebook, calo menjanjikan gaji Rp 5-6 juta.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan