Tunjangan DPR RI
Kata Polisi soal Massa Bakar Motor dalam Aksi Demonstrasi di Gedung DPR
Pihak kepolisian merespons adanya motor yang dibakar hingga perusakan kawat DPR dalam aksi di depan Gedung DPR/MPR, Senin (25/8/2025).
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Suci BangunDS
Berdasarkan informasi sementara, sepeda motor yang dibakar massa tersebut merupakan milik seorang tamu yang datang ke DPR.
Sebagai informasi, demo ini merupakan aksi protes besar-besaran yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Agustus 2025.
Aksi dipicu oleh kemarahan publik atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI, khususnya tunjangan perumahan yang mencapai Rp50 juta per bulan, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.
Massa aksi yang tergabung dalam gerakan “Revolusi Rakyat Indonesia” menyuarakan sembilan tuntutan, di antaranya:
- Pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji DPR
- Transparansi gaji anggota DPR
- Pembubaran DPR RI dan Kabinet Merah-Putih
- Penolakan RKUHAP
- Penurunan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
- Pengusutan kasus pelanggaran HAM dan korupsi
Baca juga: Demo Besar di DPR Memanas, Legislator Minta Aparat Tak Represif
Kondisi terkini
Aparat kepolisian terus memukul mundur ratusan massa pendemo dengan menembakkan gas air mata.
Massa kemudian menyeberangi rel kereta api Palmerah yang ada di bawah Flyover Slipi, Jakarta Barat.
Massa terlihat terus melempari polisi dengan batu, molotov, dan petasan yang dari arah rel kereta api.
KRL Commuter Line yang melintas pun sempat memperlambat laju keretanya menjelang flyover Slip serta membunyikan klakson.
Sebelumnya, ratusan pendemo dipukul mundur oleh polisi ke arah fly over Slipi. Mereka sempat saling bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan Stasiun Palmerah.
Pendemo kemudian perlahan dipukul mundur ke arah Gedung Manggala Wanabakti menuju arah Slipi dengan melempar gas air mata ke arah kerumunan.
Tembakan gas air mata membuat massa aksi kocar-kacir menyelamatkan diri dari Jalan Gelora ke arah Jalan Palmerah Timur ke arah Stasiun Palmerah.
Sejumlah peserta aksi terlihat terbatuk-batuk dan menutup wajahnya untuk mengurangi dampak gas. Persis di depan gedung Manggala Wanabakti, polisi menembakkan water cannon.
Massa pun tercerai berai lari tunggang langgang ke arah Slipi dan depan gedung BPK di kawasan Pejompongan.
Kendaraan bermotor maupun bus Trans Jakarta juga terlihat tidak bisa melintas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat.
Beberapa armada Trans Jakarta terlihat masuk ke dalam ruas tol dalam kota sejak dari arah Semanggi.
(Tribunnews.com/Deni/Alfarizy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.