Senin, 1 September 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Bala Pattyona Ungkap Peran F: Oknum Aparat Beri Upah Rp 40 Juta Usai Penculikan Kacab Bank BUMN

Terkuak peran oknum F dalam penculikan Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN. Polisi amankan 15 tersangka.

Editor: Glery Lazuardi
IST via TribunJakarta.com
15 TERSANGKA - Kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN libatkan 4 klaster, 15 orang jadi tersangka di antaranya pengusaha asal Jambi hingga mantan atlet kickboxing. 

Setelah berhasil menculik Ilham Pradipta dan membawanya ke Landasan Pacu, Kemayoran, para tersangka pun menerima uang dari F.

"Diarahkan oleh F bertemu di lapangan Arcici, Rawasari atau Cempaka Putih. Sampai di sana F memberikan 40 juta dari yang dijanjikan 60 juta," ucapnya.

Setelah itu, kata dia, kelima tersangka termasuk EW, membubarkan diri dan tidak tahu perkembangan lebih lanjut.

Ia pun membantah kalau kliennya itu sempat bertemu lagi dengan Ilham Pradipta dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Mereka pulang ke rumah masing-masing, sehingga ada narasi yang menyatakan mereka menerima Ilham dalam keadaan sudah meninggal itu tidak benar," tandasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Eras Waro alias EW, Adrianus Agal mengatakan kalau para penculik ini sempat diminta mengantar Ilham Pradipta untuk pulang.

"Mengetahui dan melihat bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Adrianus.

Ia juga membenarkan kalau Eras dan empat tersangka lainnya dijanjikan upah yang fantastis.

Adrianus juga mengatakan kalau upah yang diberikan kepada Eras dan kawan-kawan ini akan diberikan langsung oleh tangan kanan boss.

"Eras dan kawan-kawan melakukan pekerjaan ini kan dijanjikan untuk mendapat upah. Karena belum dapat upah, malamnya mereka ditelepon untuk mengambil upah yang informasinya dari Eras, bahwa mereka akan mendapat upah di tangan kanan bos," jelasnya.

Namun Adrianus menegaskan kalau boss yang dimaksud bukan F.

"F memerintah Eras untuk mengambil upah mereka yang dijanjikan Rp 50 juta," kata dia lagi.

Ia pun sempat menyinggung adanya oknum aparat yang terlibat sebagai eksekutor.

Namun untuk klaster penculikan, kata dia, semuanya merupakan sipil.

"Yang saya tahu kalau dari Eras ini sipil semua, pekerja keamanan lepas. Kalau klaster eksekutor kami tidak tahu dan tidak kenal mereka," tandasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan