Senin, 1 September 2025

Demo di Jakarta

Cerita Penjual Gorengan Saksikan Kericuhan di Mako Brimob Kwitang, Ungkap Asal Massa Pendemo

Sambil menahan perihnya gas air mata yang terembus angin, Sumiyati menceritakan situasi ketika kericuhan pecah

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
GAS AIR MATA - Sejumlah pedagang yang menjajakan jualannya tepat di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin siang (1/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumiyati (bukan nama asli), penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, bercerita bagaimana situasi mencekam hingga anak-anak remaja tak dikenal ikut dalam aksi unjuk rasa pada Kamis dan Jumat (28-29 Agustus 2025) kemarin.

Saat ditemui pada Senin (1/9/2025), ia masih mengoles pasta gigi di bawah kedua kantung matanya.

Baca juga: Situasi Terkini Sekitar Mako Brimob Kwitang: Aparat TNI Siaga di Jalan

Kondisi kawasan Mako Brimob Kwitang Senin siang sudah aman, namun gas air mata masih terasa menusuk hingga membuat pengendara roda dua maupun pejalan kaki merasakan matanya perih. 

Sambil menahan perihnya gas air mata yang terembus angin, Sumiyati menceritakan situasi ketika kericuhan pecah pada Kamis dan Jumat sejak petang hingga malam.

Saat itu dirinya sempat diminta menjauh oleh anak-anak remaja yang berdemo. 

"Ibu menjauh bu, masukin gerobaknya ke dalam gang aja," kata Sumiyati menirukan ucapan pemuda tersebut.

"Saya malah disuruh masuk, mereka sih nggak apa-apain saya," lanjutnya.

Ia sempat bertanya dari mana asal para remaja ini. Mereka menjawab asal Bekasi dan Matraman. 

Sumiyati merasa heran mengapa anak-anak remaja yang tinggal jauh dari kawasan Mako Brimob Kwitang ikut berdemo kala itu. 

"Ternyata mereka bukan orang sini, rumahnya jauh-jauh. Saya tanya ada yang dari Bekasi, ada yang Matraman," katanya.

Saat situasi mulai ricuh, Sumiyati bersama suami menggeser gerobak dagangannya ke dalam gang. Tapi kepulan gas air mata tetap masuk ke kawasan gang dan rumah warga. 

Baca juga: Demo di Mako Brimob Kwitang Memanas, Demonstran Berupaya Terobos Barikade Polisi Pakai Sepeda Motor

Saat itu, pasta gigi yang dia oles di bawah matanya sudah tidak mempan. Rongrongan gas putih itu masuk ke mata dan tenggorokannya. 

Namun situasi yang pernah dia alami itu tidak membuat Sumiyati dan suami absen menjajakan gorengan di seberang Mako Brimob Kwitang pada hari-hari berikutnya. 

Senin ini, ia tetap berjualan dengan modal pasta gigi dan air mineral untuk membasuh muka. 

Saat pulang ke rumah, Sumiyati juga sudah menyediakan obat mata untuk meredam mata merah imbas gas air mata yang masih menusuk di lokasi.

"Ini masih terasa gas air matanya. Kalau pulang langsung ditetesin obat mata," ujar dia.

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan