Demo di Jakarta
4 Korban Demo Masih Dirawat di RS Pelni, Satu di Antaranya Driver Ojol
Dampak demo ricuh, 14 orang dibawa ke IGD RS Pelni Kamis (28/8/2025) malam, 10 sudah dipulangkan, 4 masih dirawat termasuk driver ojol.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang korban terdampak aksi demonstrasi masih dirawat di Rumah Sakit Pelni, Palmerah, Jakarta Barat hingga Jumat (29/8/2025).
Total, terdapat 14 pasien yang masuk ke IGD RS Pelni pada Kamis (28/8/2025) malam. 10 orang sudah bisa dipulangkan.
“Dari 14 orang itu, 10 orang sudah bisa dinyatakan pulang atau rawat jalan, 4 sisanya adalah kami lanjutkan dengan rawat inap,” kata Direktur RS Pelni, Laili Fathiyah kepada wartawan.
Empat pasien merupakan laki-laki. Mereka masing-masing berumur 19, 29, 30, dan 40 tahun.
Mereka mengalami trauma akibat serangan benda tumpul. Satu pasien dikonfirmasi merupakan pengemudi ojek online (ojol) dengan inisial UM.
“Usianya range sekitar 20 sampai 30 tahun. Ada luka trauma tumpul saja,” jelas Laini.
Baca juga: Profil Komjen Imam Widodo, Dankorbrimob yang Markasnya Digeruduk Massa Imbas Anak Buah Lindas Ojol
Diketahui sebelumnya, terdapat satu pengemudi ojol bernama Moh Umar Amarudin asal Sukabumi. Ia jadi korban ricuh di kawasan Petamburan.
Berikut inisial korban terdampak demo yang masih dirawat di RS Pelni:
- FER (19 tahun)
- IJ (20 tahun)
- UM (30 tahun)
- ROM (40 tahun)
Dikeroyok Diduga Aparat saat Ricuh di Pejompongan: Ada Bekas Injak di Kepala Driver Ojol
Seorang pengemudi ojek online (ojol), Moh Umar Amirudin, menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Kondisi Umar kini sudah sadar meski masih meringis kesakitan.
Ia masih dalam penanganan intensif di RS Pelni, Jakarta Barat.
"Sudah agak sadar, yang dirasakan katanya di bawah dada (rusuk), bekas tendangan,” kata kakaknya, Syaripudin, di lokasi, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Baca juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Istana Kapolri dan Kapolda Metro Ramai-ramai Minta Maaf
Selain di bagian dada, Umar pun mengalami luka di bagian lain mulai dari kepala sampai lengannya.
"Di tangan ada, di kepala ini bekas injak. Ada bekas injakannya. Ini (lengan) nggak tahu patah atau bagaimana, katanya sakit," ungkap Syaripudin.
"Darah cuma di bibir, barusan juga muntah, soalnya katanya dia baru makan pas pagi. Dari siang belum makan, barusan juga mual katanya,” tuturnya.
Menurut Syaripudin, Umar sebenarnya baru saja selesai mengambil pesanan dan tidak mengetahui perihal demonstrasi di sekitar DPR.
"Dia kan habis narik, jadi nggak ketahuan kalau dia bukan sebagai pendemo,” ujarnya.
Baca juga: TNI Tenangkan Massa Ojol yang Kepung Mako Brimob Kwitang, Seruan Hidup TNI Bergema
Umar sempat dirawat di IGD, kemudian dipindahkan ke ruang perawatan di lantai 3.
Rontgen terkait kondisi Umar pun sudah dilakukan, namun keluarga masih menunggu hasil resminya.
Sebelumnya, sempat beredar informasi keliru di media sosial yang menyebut Umar meninggal dunia.
"Iya tadi sempat dapat kabar meninggal, ambulans sini ngabarin ke sana katanya meninggal. Makanya saya kaget, ke sini juga nggak siap-siap. Penginnya tadi dibawa pulang karena sudah bawa ambulans juga dari sana. Tapi keputusan dokter aja bagaimana baiknya,” ungkap Syaripudin.
Umar diketahui hidup sederhana. Ia tinggal mengontrak bersama adiknya, sementara dirinya sehari-hari bekerja sebagai driver ojol.
"Kami kebetulan keluarga yang nggak mampu, orang tua sudah nggak ada, dia cuma nge-Grab aja, nggak ada pendapatan lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihak Grab, kata Syaripudin, menyatakan siap menanggung biaya pengobatan Umar hingga sembuh.
"Bagi saya selaku keluarga korban sangat berterima kasih banyak ada perusahaan yang mau tanggung jawab,” katanya.
Baca juga: Insiden Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob dari Kacamata Psikologi Forensik Reza Indragiri
Pantauan Tribunnews di lokasi, sejumlah personel Brimob juga terlihat mendatangi RS Pelni, tempat Umar dirawat.
Belum jelas apa maksud rombongan polisi itu menyambangi RS Pelni.
Tampak juga personel yang bertugas sebagai ajudan datang ke lokasi masih dengan menenteng senjata laras panjang.
Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden pengeroyokan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.