Demo di Jakarta
Affan Dilindas Rantis, Pengamat: Polri Perlu Dievaluasi Total, Pencopotan Kapolri Beri Angin Segar
Pengamat menilai peristiwa dilindasnya driver ojol akibat rantis Brimob menjadi momen evaluasi total terhadap Polri.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai insiden tewasnya driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, menjadi momentum agar ada evaluasi total terhadap Polri.
Affan Kurniawan dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Peristiwa tersebut merupakan rangkaian atas aksi demo buruh.
Bambang menganggap terlepas dari kasus tewasnya Affan, implementasi oleh Polri terkait tata cara pengamanan aksi demonstrasi, memang kerap jauh dari aturan yang berlaku.
Adapun aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian dan Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat Di Muka Umum.
Dia juga mengatakan, ketika adanya pelanggaran aturan, tidak ada pula sanksi yang tegas dan terkesan adanya pembiaran dari Polri.
"Problem-nya selama ini implementasinya (terkait pengamanan demonstrasi oleh Polri) masih jauh dari SOP."
"Pelanggaran terus terjadi karena tidak adanya sistem yang bisa memastikan peraturan tersebut dijalankan dengan disiplin dan benar. Yang terjadi selama ini bahkan permisif pada pelanggaran," katanya ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis, 7 Anggota Brimob Ditangkap, Kapolri Perintahkan Kadiv Propam Usut
Bambang pun menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Polri buntut kasus ini.
Dia mengungkapkan permohonan maaf dari Polri buntut insiden Affan dilindas rantis Brimob tidak cukup jika tidak ada perbaikan menyeluruh di tubuh Korps Bhayangkara.
"Permintaan maaf atau santunan pada korban saja tak cukup, bila tidak disertai dengan perbaikan sistem. Makannya negara harus melakukan evaluasi secara total pada Polri, termasuk Kapolri sebagai pihak yang diberi mandat oleh negara," ujar Bambang.
Di sisi lain, ketika ditanya apakah perlunya Jenderal Listyo Sigit Prabowo mundur sebagai Kapolri pasca ada desakan dari masyarakat, Bambang turut mengamini.
Namun, dia juga mengakui bahwa mundur atau dicopotnya Listyo Sigit sebagai Kapolri tidak bisa memperbaiki Polri secara instan.
Menurutnya, masalah utama dari Polri adalah lemahnya kontrol dan pengawasan lembaga eksternal seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi III DPR.
"Tidak ada jaminan memang mengganti Kapolri akan bisa memperbaiki secara instan. Harus ada perubahan yang lebih substansial dan sistematis," ujarnya.
Kendati demikian, jika memang Listyo Sigit harus diganti sebagai Kapolri meski dianggap tidak otomatis membuat Polri langsung menjadi baik, tetapi Bambang menganggap hal itu menjadi secercah harapan untuk perbaikan Korps Bhayangkara.
"Tapi dengan adanya pergantian tersebut, setidaknya akan memberi angin segar adanya perubahan menjadi lebih baik, seiring dengan perbaikan yang lebih sistematis dan substansial," jelasnya.
Kronologi Affan Dilindas Rantis Brimob
Momen detik-detik Affan dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, viral di media sosial dalam sebuah video.
Dalam video itu, tampak rantis Brimob melaju kencang di tengah massa yang berkerumun.
Pada momen yang sama, massa pun berhamburan untuk menghindari tertabrak rantis Brimob tersebut.
Nahas, Affan yang masih mengenakan jaket ojol berada di tengah jalan sendirian dan langsung dilindas rantis Brimob.
Massa yang mulanya berhamburan ke pinggir jalan langsung mengerubungi rantis Brimob yang melindas Affan tersebut.

Namun, bukannya berhenti, mobil lapis baja itu justru kabur dan diduga kembali melindas Affan.
Setelah insiden itu, Affan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun, takdir berkata lain karena warga Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, itu dinyatakan meninggal dunia.
Sementara menurut saksi mata bernama Abdul, Affan disebut tengah mengantarkan pesanan saat insiden yang membuatnya meninggal dunia, terjadi.
Informasi ini diketahui Abdul dari rekan Affan sesama driver ojol.
"Kata temen-temen ojol lainnya, korban ini lagi mau nganterin orderan ke rumah warga di kawasan Benhil. Mungkin karena dia nggak bisa lewat, akhirnya berhenti di situ dulu dan akhirnya kena mobil itu," cerita Abdul, dikutip dari Tribun Jakarta.
Jenazah Affan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak di Jalan Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat pagi pukul 09.00 WIB.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyebut seluruh biaya pemakaman Affan akan ditanggung pihaknya.
"Kami telah menyiapkan termasuk untuk pemakaman saudara Affan di Bivak Karet yang difasilitasi oleh pemerintah Jakarta," kata Pramono saat melayat ke rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
7 Anggota Brimob Sudah Diamankan, Pelaku Berpangkat Kompol hingga Bharaka
Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengungkapkan sudah ada tujuh orang anggota Brimob yang diamankan dan diduga berada di dalam rantis yang melindas Affan.
Adapun para anggota Brimob ini memiliki pangkat beragam yaitu dari perwira menengah (pamen) yakni Komisaris Polisi (Kompol) hingga paling rendah merupakan Bhayangkara Kepala (Bharaka)
"Tujuh (pelaku) pertama berpangkat Kompol CDC, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J," kata Abdul Karim dalam konferensi pers di RSCM pada Kamis malam.
Abdul Karim mengungkapkan pihaknya masih mendalami anggota Brimob yang menyetir rantis hingga melindas Affan hingga tewas.
"Masih kita dalami siapa yang setir, siapa yang ini, kita dalami. Yang jelas tujuh ini ada di satu kendaraan. Kita dalami perannya masih dalam rangka pemeriksaan. Akan kita update," imbuh dia.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "'Affan! Affan!' Tangis Keluarga Driver Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Polisi Pecah di RSCM"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)(Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.