Warga Sebut Sudah Dapat Info Rumah Uya Kuya akan Dijarah sejak Sore Hari, Mobil di Sekitar Diamankan

TRIBUNNEWS.COM - Rumah anggota DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi sasaran amuk massa hingga penjarahan pada Sabtu (30/8/2025) malam hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.

Di tembok pagar rumah depan dan juga pintu garasi rumah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu terpampang jelas tulisan 'Disita Rakyat'.

Kini, rumah anggota DPR RI nonaktif berwarna putih itu porak poranda di bagian dalam dan luar.

Perabotan rumah tangganya berserakan, kasur dan sofa berada di garasi. Baju serta kertas berhamburan.

Barang-barang berharga dan elektronik sudah tak lagi tersisa. Meja makan tampak rusak, lemari terbalik, dan banyak pecahan kaca yang berserakan di lantai.

Seorang warga yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan, ia sudah mendapat informasi sejak sore, akan datang sekelompok orang tak dikenal menjarah di rumah anggota dewan itu.

"Dari owner (pemilik parkiran) udah ngasih tahu, nanti akan ada penjarahan ke rumah Uya Kuya, dimohon untuk yang punya mobil digeser ke bagian yang lebih aman, katanya."

"Gak tau (pemilik parkiran tahu dari mana) soalnya itu kan grup ya, jadi mungkin dia udah tahu darimana-darimana di-share lah di grup itu," kata warga itu, dikutip dari YouTube Metro TV, Senin (1/9/2025).

Ketua RT yang juga mendapat informasi itu langsung mengimbau warganya untuk melakukan penjagaan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Habis dari grup itu tidak lama kemudian RT semuanya ngasih tahu, nanti akan ada demo, warga dari mana gak tahu."

"Pokoknya disuruh antisipasi bahwa RT ini RT ini jangan sampai seandainya tembus jangan sampai masuk ke dalam komplek," bebernya.

Baca juga: Imbas Penjarahan dan Hujatan kepada Uya Kuya, Cinta Kuya Pilih Matikan Kolom Komentar IG

Meski sudah dijaga oleh warga dan aparat, ternyata kelompok yang datang dalam jumlah banyak berhasil masuk.

Karena khawatir akan terjadi pembakaran. warga pun mundur dan penjarahan pun terjadi di rumah Uya Kuya.

"Sebenarnya sebelum masuk komplek ini udah dijaga ketat sama aparat entah itu dari mana dari mana saya juga kurang paham."

"Pokoknya dari mulai magrib lah itu udah dijaga tapi tetap aja tembus," jelasnya.

Ia menegaskan, massa yang datang dalam jumlah banyak itu bukanlah warga setempat. 

"Karena kan bukan 1 atau 50 orang ya, itu ribuan kayaknya sih, gak tahu dari mana, gak ada (yang kenal), bukan (warga setempat)," tandasnya.

Polisi pun bergerak cepat menindaklanjuti penjarahan yang terjadi di rumah artis sekaligus politisi Uya Kuya di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sebanyak sembilan orang pelaku penjarahan ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Timur.

"Betul, sembilan pelaku untuk saat ini kita amankan. Masih didalami peran mereka," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

Kendati demikian, Dicky menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan untuk mencari pelaku lainnya.

"Dan pelaku lainnya akan kita kembangkan karena pelaku banyak sekali," tuturnya.

Dalam kasus ini, polisi juga turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa perabotan milik Uya Kuya yang digondol massa saat kejadian .

Saat ini, Uya Kuya telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota DPR RI karena tindakannya yang dinilai memperkeruh suasana hingga terjadi sejumlah demo ricuh.

Ia tampak menjadi satu dari anggota DPR RI yang asyik berjoget dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD 2025 di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Detik-detik Sherina Selamatkan Kucing Uya Kuya yang Ikut Dijarah   

Aksi ini terjadi ketika Presiden Prabowo Subianto rampung menyampaikan pidato kenegaraan.

Diiringi lagu "Gemu Fa Mi Re" oleh kelompol musik dari Universitas Pertahanan (Unhan), Uya Kuya bersama sejumlah anggota dewan lain terlihat berjoget di kursi masing-masing sembari tertawa.

Aksi joget-joget di momen Sidang Tahunan yang seharusnya sakral ini pun menuai beragam kritikan.

Uya Kuya, bersama anggota dewan yang turut berjoget dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat.

Lebih lagi berbarengan dengan mencuatnya besaran gaji yang diterima anggota DPR mencapai Rp100 juta per bulan. Juga soal tunjangan rumah anggota DPR RI hingga Rp50 juta per bulan.

Selain Uya Kuya, ada empat anggota legislatif yang juga dinonaktifkan buntut pernyataan mereka yang dinilai memperkeruh suasana.

Mereka adalah Eko Patri dari PAN, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Partai NasDem, dan Adies Kadir dari Partai Golkar.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Theresia Felisiani)