Kasus Anak Cacingan Terjadi Lagi, Wamenkes Singgung Kebersihan Lingkungan yang Buruk
Wamenkes Prof. Dante Saksono Harbuwono angkat bicara terkait kasus cacingan yang kembali terjadi di Bengkulu.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono angkat bicara terkait kasus cacingan yang kembali terjadi di Bengkulu.
Ia mengatakan, kasus cacingan yang berulang ini berkaitan dengan kurang bersihnya lingkungan rumah dan tidak tercukupinya asupan makanan bergizi.
Baca juga: Awal Mula Bocah Bengkulu Cacingan, Alami Demam dan Keluar Cacing dari Mulut-Hidung
“Yang penting adalah higienitas dan masalah gizi juga karena kejadian terakhir itu meninggal kan tidak spesifik karena kecacingan saja, tapi ada masalah gizi," tutur Dante saat ditemui di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).
Seseorang yang mengalami cacingan bisa menjadi lemas, pucat karena anemia, sulit konsentrasi, dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak.
Walaupun gejala yang muncul terbilang ringan, seperti gatal di sekitar anus atau sakit perut, cacingan tidak boleh dianggap remeh.
Baca juga: Penampakan Rumah Bayi yang Alami Cacingan di Bengkulu, Lantai Tanah Dinding Papan, Pemkab Bertindak
Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius.
Cacing gelang, misalnya, dapat menyumbat usus hingga menyebabkan infeksi parah.
Secara terpisah, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengamini pernyataan wamenkes.
Kasus cacingan berhubungan dengan kekurangan gizi pada anak Indonesia, artinya masalah gizi masih ada di tengah anak-anak Indonesia.
“Kecacingan tentu bukan hanya persoalan satu atau dua kasus saja, tetapi memperlihatkan masalah dan tantangan bagi kesehatan bangsa Indonesia,” tutur Prof Tjandra.
Perlu penanganan yang menyeluruh dari hulu sampai hilir, yang didasari dengan analisa mendalam tentang kasus kecacingan yang masih bermunculan di 80 tahun kemerdekaan bangsa ini.
Kondisi Rumah Sabrina Memprihatinkan
Dikutip dari Tribunnews.com, bayi berusia satu tahun delapan bulan Nur Khaira Sabrina harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan.
Dari mulut warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu ini keluar cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.