Program Makan Bergizi Gratis
Sejak November 2024 di SDN 15 Slipi Nihil Kasus Keracunan MBG, Guru Punya Trik Khusus
Guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar menyantap makanan sampai tuntas. Begitu pula apabila dibawa pulang jangan dimakan saat sore hari
"Makanan yang kami bagikan habis, tapi apabila sebagian kecil anak anak yang memang tidak habis, kami sarankan dibawa pulang," kata Suriadin.
"Tapi dengan catatan tidak boleh sampai sore makannya, sampai rumah dimakan lagi jangan sampai terkontaminasi atau durasinya jangka panjang, nanti kualitas makannya kurang baik," imbuhnya.
Menurut dia, para guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar memakan makanan sampai tuntas.
Begitupun apabila dibawa pulang, pihak sekolah meminta agar siswa tidak menghabiskannya pada sore hari.
"Alhamdulillah kami sejauh ini belum mendapatkan cerita seperti itu (keracunan/sakit perut), mereka fine fine saja, mereka senang-senang aja, semoga enggak terjadi seperti hal-hal yang di luar sana," ungkapnya.
Sebagai penanggungjawab sekaligus guru, Suriadin menyambut baik program ini, sebab kebanyakan siswanya berstatus menengah ke bawah. Sehingga, ada banyak anak yang tidak sarapan ketika berangkat ke sekolah.
Dengan adanya MBG di pagi hari, semangat belajar siswa diharapkan Suriadin bisa meningkat dan tidak lesu. Sementara itu, salah satu orangtua siswa bernama Riska (32) mengaku terbantu dengan MBG.
Namun demikian, ia tak menampik jika anaknya yang kelas 1 SD, kerap membawa makanannya pulang, lantaran tidak habis.
Baca juga: Cerita Ibu di Jakarta Timur Merasa Bersalah Jatah MBG Anaknya Kerap Terbuang, Ini Alasannya
"Enggak ada keluhan sejauh ini, selalu dimakan habis. Dibawa pulang yang anak masih kelas 1, kan kalau dia makannya lama, jadi kalau di rumah dimakan lagi sampai habis," ujar Riska saat ditemui di lokasi, Selasa.
Menurutnya, makanan yang tersisa biasanya hanya 2-3 suap saja, sehingga tidak disisakan hingga sore hari.
"Jadi dibawa pulang karena dia sudah kelamaan makannya, yang lain udah selesai dia belum," pungkasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai pada 6 Januari 2025 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Program ini dilaksanakan melalui Badan Gizi Nasional (BGN). Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan, serta mendorong kualitas belajar siswa.
Program ini ditargetkan untuk dapat mencakup hingga 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2029.
Presiden Prabowo Subianto saat Munas VI PKS menyebut dari 30 juta penerima manfaat MBG jumlah kasus keracunan yang terjadi di bawah satu persen, atau 0,0017 persen.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 'MBG Selalu Habis, Guru SDN 15 Slipi Punya Trik Supaya Makanan Tetap Segar ketika Dimakan Siswa'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.