Program Makan Bergizi Gratis
Sejak November 2024 di SDN 15 Slipi Nihil Kasus Keracunan MBG, Guru Punya Trik Khusus
Guru di SDN 15 Slipi selalu mengarahkan siswanya agar menyantap makanan sampai tuntas. Begitu pula apabila dibawa pulang jangan dimakan saat sore hari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di seluruh wilayah Indonesia, di SDN 15 Slipi, Jakarta Barat justru sebaliknya. Hingga saat ini mereka sukses melaksanakan program MBG tanpa ada kasus keracunan.
Baca juga: 20 Siswa Kelas 4 SD di Jaktim Keracunan MBG, Mobil Ambulans Mondar Mandir ke Sekolah
Diketahui, SDN 15 Slipi adalah sekolah gelombang 1 di wilayah Jakarta Barat yang menerima MBG dari pemerintah. Pantauan Tribun di lokasi, nampak petugas yang bertanggung jawab membagikan MBG, hilir mudik ke setiap kelas menggunakan troli.
Sejumlah ompreng yang sudah habis juga dikembalikan siswa ke meja penyimpanan yang berada di samping ruang guru.
Siswa kelas 4-6 SD nampak bisa langsung mengepak ompreng sebanyak 5 buah.
Namun, siswa kelas 1-3, memilih meletakkan teratur ompreng tersebut ke meja penyimpanan.
Ada pula guru-guru yang membantu mengumpulkan ompreng siswa.
Saat Warta Kota membuka bekas makan siswa, terlihat kebanyakan MBG itu telah disantap habis siswa. Sehingga, isi dalam ompreng itu kosong melompong.
PIC MBG SDN 15 Slipi, Suriadin mengatakan operasional MBG di sekolahnya sudah dilakukan sejak November 2024 hingga saat ini. "Alhamdulillah sudah lumayan bagus dan tidak ada masalah," ujarnya, Selasa(30/9/2025).
Menurut Suriadin salah satu yang membuat program MBG dinilai cukup sukses di SDN 15 Slipi lantaran tiap pagi dikirim makanan dari SPPG Palmerah pada pukul 07.30 WIB.
Suriadin menyampaikan, pihaknya mempunyai trik agar makanan tetap segar ketika dimakan siswa.
Baca juga: Polisi Benarkan Kabar Ada 20 Siswa SD di Pasar Rebo Jakarta Timur Terindikasi Keracunan MBG
Di mana, mereka tidak memberikan makanan kepada siswa pada pukul 09.00 WIB sesuai arahan awal.
Melainkan, dimajukan jadwalnya agar makanan tidak cepat terkontaminasi bakteri.
"Pukul 08.00 WIB makan sampai pukul 8.30 WIB biar makanan itu tetap terjaga kualitasnya. Karena kami khawatir makan terlalu lama sesuai jadwal istirahat, jadi jam 09.00 WIB - 10.00 WIB, makan itu bisa tidak bagus," jelasnya.
Namun demikian, Suriadin menyampaikan jika hal itu tidak menganggu pembelajaran siswa, sebab sudah ada jadwalnya masing-masing.
Di samping itu, dia menyampaikan jika MBG ini justru dinanti olrh anak-anak. Sehingga rata-rata dari mereka menghabiskan seluruh makanannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.