Sabtu, 8 November 2025

Respon Aspirasi Publik, Gubernur Pramono Hadirkan Pelican Crossing di Stasiun Cikini

Pemprov DKI Jakarta menghadirkan fasilitas Pelican Crossing di Stasiun Cikini untuk mempermudah dan meningkatkan keamanan pejalan kaki.

Editor: Content Writer
Dok. Pemprov DKI
AKSES AMAN PENGGUNA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat meninjau langsung fasilitas Pelican Crossing di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025). Fasilitas ini dihadirkan sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi pejalan kaki dan pengguna KRL. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pejalan kaki yang akan menuju Stasiun Cikini kini bisa bernafas lega. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menghadirkan Pedestrian Light Controlled (Pelican) Crossing, sebuah fasilitas penyeberangan yang memudahkan warga menyeberang dengan lebih aman, nyaman, dan tertib. 

Masyarakat tak lagi harus melompati pagar atau berjalan jauh hanya untuk masuk ke stasiun. Akses menjadi lebih ringkas dan ramah bagi pengguna KRL. 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, langkah ini merupakan wujud komitmen Pemprov DKI untuk terus meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta kelancaran mobilitas warga Ibu Kota. 

“Fasilitas ini dihadirkan sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat terkait keterbatasan akses masuk ke Stasiun KRL Cikini. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka pagar di sisi timur stasiun sekaligus menyediakan fasilitas pelican crossing,” ujar Pramono saat meninjau langsung uji coba fasilitas Pelican Crossing di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin 15 September 2025. 

Pramono menjelaskan, pembukaan pagar stasiun telah dilakukan sejak Minggu 14 September 2025, sementara pelican crossing resmi beroperasi sehari setelahnya, mengikuti jam layanan KRL, yakni pukul 05.00-24.00 WIB. Menurutnya, dengan fasilitas baru ini, masyarakat kini memiliki akses yang lebih mudah dan aman untuk masuk ke stasiun. 

Baca juga: Gubernur Pramono Pastikan Penataan Blok M ASEAN Ramah Disabilitas dan Lingkungan

“Dengan adanya fasilitas ini, warga tidak perlu lagi memanjat pagar atau berjalan memutar untuk masuk ke stasiun. Harapannya, aksesibilitas, kenyamanan, dan keselamatan pengguna KRL meningkat, sekaligus menjaga kelancaran lalu lintas di sekitar stasiun,” jelas Pramono. 

Ia juga mengingatkan agar tidak ada kendaraan yang berhenti atau parkir sembarangan di sekitar area stasiun, termasuk ojek online, taksi, maupun kendaraan pribadi. 

“Kalau itu dibiarkan, pasti menambah kemacetan. Karena itu, kami sudah berkoordinasi dengan PT KAI. Apabila ada kendala di lapangan, kami berharap segera diinformasikan agar bisa langsung ditindaklanjuti,” tegasnya. 

Pramono pun memastikan pengawasan di lokasi dilakukan oleh petugas yang disiagakan untuk menjaga ketertiban. Terkait durasi lampu pelican crossing juga telah disesuaikan agar tidak menghambat lalu lintas dan menimbulkan kemacetan. 

“Durasi 10 detik adalah yang paling optimal agar arus lalu lintas tetap lancar. Yang penting, area ini tidak dijadikan titik naik-turun penumpang, karena justru akan menimbulkan kemacetan,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Pramono menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan evaluasi terhadap rencana pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Stasiun Cikini dalam dua tahun ke depan. 

“Pemprov DKI berkomitmen mempermudah akses warga terhadap fasilitas publik. Oleh karena itu, setiap pembangunan, termasuk JPO, akan terus kami evaluasi agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya. 

Baca juga: JAKI Luncurkan Fitur Baru, Gubernur Pramono: Laporan Warga Lebih Cepat Direspons

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved