Selasa, 11 November 2025

4 Fakta Siswa SMP di Tangsel Diduga Jadi Korban Bullying, Kini Dirawat di RS

Seorang siswa SMP Negeri 19 Tangsel, Banten, berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya.

TribunBanten.com/Ade Feri Anggariawan
KELUARGA KORBAN BULLY - Sepupu Korban, Rizky Fauzi menunjukkan kondisi korban saat ini, di kediaman korban, Kelurahan Ciater, Tangsel, Senin (10/11/2025). Berdasarkan keterangan keluarga, korban dipukul menggunakan kursi besi oleh pelaku yang merupakan teman sekelasnya di dalam lingkungan sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • Seorang siswa SMP Negeri 19 Tangsel, Banten, berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya.
  • Korban diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh pelaku yang merupakan teman sekelasnya di dalam lingkungan sekolah.
  • Akibatnya, korban mengalami luka serius pada bagian kepala dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMP Negeri 19 Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya hingga mengalami luka serius pada bagian kepala dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Berdasarkan keterangan keluarga, korban dipukul menggunakan kursi besi oleh pelaku yang merupakan teman sekelasnya di dalam lingkungan sekolah.

Tindak kekerasan yang dialami siswa kelas 1 SMP itu terjadi pada 20 Oktober 2025. Berikut sejumlah fakta dalam kejadian ini.

1. Kondisi Korban

Sepupu korban, Rizki Fauzi (29) mengatakan, korban di-bully saat jam istirahat sekolah

"Pada tanggal 20 Oktober itu, adik sepupu saya, kepalanya kena korban bully waktu jam istirahat sekolah." 

"Dia baru ada pengaduan ke pihak keluarga pada tanggal 21 Oktober itu, baru ada pengaduan," ujarnya saat ditemui TribunBanten.com di kediaman korban, Senin (10/11/2025).

Setelah korban mengadu, pihak keluarga langsung mendatangi sekolah untuk melakukan mediasi dengan pihak pelaku pada 22 Oktober 2025.

"Udah selesai mediasi itu, pihak si pelaku mau bertanggung jawab sampai sepenuhnya untuk biaya pengobatan." 

"Tapi ternyata saat dirawat di rumah sakit pelaku kayak lepas tanggung jawab gitu. Malah dari pihak keluarga kami disuruh cari pinjaman uang ke orang-orang terdekat gitu," jelasnya.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami gangguan kesehatan berupa lumpuh dan rabun.

"Dampak kesehatannya dari tanggal 21 Oktober tuh mata udah mulai agak-agak rabun tuh. Dari kepala lari ke mata. Badan juga semuanya agak-agak udah kayak nggak ada tenaga gitu. Kayak lumpuh-lumpuh gitu, Tapi masih sadar," jelas Rizki.

Ia menyatakan, korban masih mengalami perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kepala SMPN 1 Blora Ngaku Kecolongan, Terjadi Aksi Bullying hingga Penggunaan HP di Sekolah

"Kondisinya sekarang masih lemah, dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU). Ditanya juga masih linglung," ucapnya.

Ia berharap, pihak pelaku maupun sekolah dapat bertanggungjawab atas insiden yang dilakukan terhadap korban.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved