Polri: Kami Yang Diusir Komisi III, Bukan Mereka

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membantah telah mengusir anggota Komisi III saat mengunjungi Komjen Pol Susno Duadji di Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Sebaliknya, penyidiklah yang diusir anggota Komisi III tersebut.

Pernyataan balik tersebut dibeberkan Polri dalam dupliknya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/5/2010). "Ketika penyidik datang ke ruang kerja Wadir Tipikor untuk memeriksa pemohon tetapi langgsung diusir oleh salah seorang anggota Komisi III," ujar penasihat hukum Polri Iza Fadri.

Iza mengatakan hal demikian mengingat sejak Susno ditanyai sebagai saksi PT Salmah Arowana Lestari, penyidik kesulitan memeriksanya. Bermula ketika tanggal 11 Mei 2010, pukul 09.00 Wib penyidik siap memeriksa Susno, tapi Susno tetap tak mau dengan alasan menunggu didampingi pengacaranya.

Upaya pemeriksaan tetap dilanjutkan pukul 14.00 Wib tapi Susno tidak bisa lagi karena kedatangan penasihat hukum dan anggota Komisi III. "Penasihat hukum pemohon datang bersama beberapa orang anggota Komisi III dan langsung menemui pemohon tanpa seizin penyidik," ujarnya.

Menurut Iza, ruangan tempat pertemuan Susno, penasihat hukum dan Komisi III adalah ruangan Wadir Tipikor yang selama 24 jam difungsikan sebagai ruangan penyidikan. "Sehingga penyidik tidak dapat melakukan pemeriksaan terhadap pemohon," ulasnya. Katanya, di situlah terjadi peristiwa pengusiran.

Namun, pengusiran tersebut tidak membuat penyidik mengurungkan niat untuk memeriksa Susno. Selanjutnya pun sama, Susno tidak bisa diperiksa karena kedatangan keluarga dan dokter pribadinya untuk diperiksa. "Dengan hasil 160/100 sehingga tidak memenuhi syarat diperiksa," katanya.

Akhirnya, pemeriksaan terhadap Susno bisa dilangsungkan penyidik meski yang bersangkutan hanya menjawab dua pertanyaan pada pukul 16.30 Wib. "Yaitu tentang kesehatan dan kesediaannya untuk diperiksa," pungkasnya.

Cerita pengusiran ini berkembang dari mulut anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani. Anggota komisi III yang mengunjungi Susno mengaku diusir dan dibentak oleh seorang penyidik dari tim independen.