Bom Buku
Imam Firdaus: Saya Jurnalis, Bukan Teroris
Mantan Juru Kamera Global TV, Imam Firdaus menegaskan dirinya adalah seorang jurnalis bukan teroris.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Juru Kamera Global TV, Imam Firdaus menegaskan dirinya adalah seorang jurnalis bukan teroris. Hal itu dikatakannya setelah jaksa menuntut lima tahun dalam perkara terorisme.
"Saya jurnalis bukan teroris," kata Imam saat membacakan pledoi atau nota pembelaan di hadapan majelis hakim yang diketuai Supeno di PN Jakarta Barat, Jakarta, Senin (20/2/2012).
Imam melanjutkan pembelaannya dengan mengaitkan pada hari pers yang jatuh pada 9 Februari. Ia pun menyampaikan selamat kepada insan pers.
"Semoga pers Indonesia semakin merdeka dari berbagai hegemoni dan keberpihakan," kata Imam.
Menurut Imam, hari pers tahun ini agak berbeda karena ia terjerat dengan kasus besar. Namun, Imam mengaku permasalahan itu menjadi kado atas pengabdiannya di dunia pers.
Imam pun membantah bahwa terlibat dalam kasus bom buku dan bom gereja Christ Chatedral karena menyembunyikan informasi mengenai kegiatan teroris.
"Saya bukan pengkhianat serta tidak pernah menjual apapun baik informasi maupun ke gambar kepada Bobby Al-Jazeera," ujar Imam.
Ia pun dengan tegas menolak tawaran wawancara pelaku bom buku. "Saya yang
menolak keras," kata Imam.
Oleh karena itu, Imam meminta majelis hakim untuk membebaskan dirinya serta memberikan rehabilitasi agar dapat kembali ke masyarakat.
"Sekali lagi saya jurnalis bukan teroris," tukasnya.