Senin, 13 Oktober 2025

Pembatasan BBM Subsidi

Rencanakan Demo Penggulingan SBY, Mahasiswa Diancam Polisi

Wakil Ketua BEM Universitas Haluoleo(UNHALU) Kendari, Zulfakar diancam polisi saat hendak berdemo menggulingkan SBY-Boediono

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Rencanakan Demo Penggulingan SBY, Mahasiswa Diancam Polisi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pendemo dari Aliansi BEM Jabar membajak mobil tanki pertamina dan membakar ban bekas sambil memblokir jalan saat menggelar unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/3/2012). Dalam aksinya yang berujung penyanderaan satu unit kendaraan tangki Pertamina dan bentrok dengan petugas kepolisian ini, mereka menolak kenaikan harga BBM yang diusulkan pemerintah sebesar Rp 1.500 per liter.TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua BEM Universitas Haluoleo(UNHALU) Kendari, Zulfakar mendapat ancaman ketika mempersiapkan agenda unjuk rasa menentang rencana menaikkan harga bahan bakar minyak(BBM). Zulfakar diancam oleh aparat kepolisian kota Kendari.

Kejadian ini berlangsung setelah Zulfakar mengikuti pembahasan teklap (tekhnis lapangan) aksi di Kampus MIPA Unhalu terkait rencana aksi Gulingkan SBY - Boediono serta Penolakan Kenaikan Harga BBM, dan TDL.  Teklap ini dihadiri 12 BEM dan 26 Organ Ekstra kampus, yang akan  dilakukan hari ini.

Pendiri LSM Bendera, Adian Napitupulu menjelaskan kronologi kejadian. Dalam perjalanan pulangnya sekitar pukul 19.00 WITA, Zulfakar dibuntuti 1 Mobil Polisi berpakaian preman dan diberhentikan paksa di depan Kantor Datraco Taksi.

"Di tempat kejadian tersebutlah, Zulfakar mendapatkan tindakan kekerasan fisik dan ancaman pembakaran motor yang dikendarainya oleh aparat yang berpakaian preman (intel). Dan 1 orang polisi yang masih berseragam dinas, diketahui bernama Yusuf dengan pangkat Briptu," kata Adian, Senin(12/3/2012).

Mendapat informasi bahwa Wakil Ketua BEM Unhalu, mendapatkan tindakan tidak wajar dari kepolisian, beberapa ketua lembaga mahasiswa langsung mendatangi tempat kejadian. Peristiwa ini juga disaksikan oleh puluhan warga setempat. Sehingga ketegangan sulit untuk dihindari.

"Upaya mediasi untuk menghindari bentrokan mahasiswa yang dibantu warga dengan kepolisan dipimpin langsung oleh Kapolsek mandonga.
Ketua BEM Universitas Haluoleo (UNHALU), meminta dengan tegas permohonan maaf dari Institusi kepolisian secara kelembagaan atas kejadian tersebut," ujar Adian.

Dijelaskan, hingga saat ini beberapa ketua Lembaga dan mahasiswa sementara bertahan di Posko Gulingkan SBY - Boediono di simpang empat bekas tempat dilakukannya. MTQ Kota Kendari.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved