Umar Patek Diadili
Alasan Umar Patek Memilih Jadi Buronan
Bertahun-tahun Umar Patek menjadi buruan kepolisian seluruh dunia karena kasus terorisme.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertahun-tahun Umar Patek menjadi buruan kepolisian seluruh dunia karena kasus terorisme.
Namun pria ini memiliki alasan tersendiri kenapa tidak melapor saat tahu akan ada aksi pengeboman di Bali dan Jakarta.
"Kalau saya lapor polisi, takut akan menjadi fitnah yang besar terhadap diri saya dari aktivis muslim," ucap Patek dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat kemarin, Senin (7/5/2012).
Ia pun sangat menghormati Dulmatin meskipun usia Dulmatin lebih muda dari pada dirinya. Menurutnya, Dulmatin merupakan senior dirinya, dan memiliki ilmu serta leadership lebih tinggi.
"Saya tahu Dulmatin sudah tewas di Pamulang pada tahun 2010, saat itu saya berada di kos di Kampung Melayu. Saya tidak datang ke pemakamannya karena tahu diri saya DPO," jelasnya.
Akhirnya pelariannya pun usai, Pada 25 Januari 2011 dirinya ditangkap oleh kepolisian Pakistan dan kemudian dideportasi ke Indonesia.
Dalam persidangan tersebut, Patek mengaku bahwa tidak ada penyiksaan dan penekanan terhadap dirinya selama di tangani Densus 88 Anti Teror Polri.
"Saya bersyukur bisa kembali ke Indonesia bersama istri saya," ungkapnya.(*)