Pesawat Sukhoi Jatuh
KNKT: ELT Sukhoi Masih Pakai Frekuensi Lama
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi mengatakan ada alat yang tidak berfungsi di pesawat Sukhoi Superjet 100
Penulis:
Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi mengatakan ada alat yang tidak berfungsi di pesawat Sukhoi Superjet 100 ketika mengalami musibah. Alat itu adalah Emergency Location Transmitter (ELT).
Hal itulah yang diduga merupakan salah satu faktor tidak terdeteksinya frekuensi radio pesawat setelah menabrak tebing Gunung Salak.
"ELT ini masih pakai frekuensi 105 atau model lama, padahal di Indonesia sudah 406," ujarnya saat memaparkan analisis sementara kepada wartawan setelah mengevakuasi alat tersebut ke Posko Cijeruk, Bogor, Senin (14/5/2012) sore.
Kekurangan dari ELT tersebut, lanjut Tatang yakni pancarannya tidak dapat menembus bukit. Karena, pada ELT 105 jenisnya masih "line offline" atau tidak dapat memancar lurus.
Kendati demikian, KNKT kata Tatang tidak ingin berspekulasi terlalu dini. Karenanya KNKT akan menyelidiki lebih lanjut ELT tersebut.
*Silakan klik di Sini untuk update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh