Kerusuhan Sampang
Kasus Sampang Timbulkan Trauma Anak
Peristiwa kekerasan di Sampang, Jawa Timur dapat menimbulkan efek traumatik kepada anak-anak
Penulis:
Ferdinand Waskita

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kekerasan di Sampang, Jawa Timur dapat menimbulkan efek traumatik kepada anak-anak. Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengatakan efek yang ditimbulkan yakni anak menjadi tidak percaya diri.
"Efek lainnya, gangguan kejiwaan, tidak bisa konsetrasi, dan dendam karena memunculkan bara serta api. Sesuatu yang direkam dibawah sadar nantinya beberapa tahun kedepan akan muncul," kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (27/8/2012).
Kak Seto mengatakan yang dibutuhkan saat ini oleh anak-anak di Sampang adalah fasilitas fisik seperti tempat tinggal yang aman dan MCK (mandi, cuci, kakus). Kemudian faktor psikologis anak yang tenang dan damai, jauh dari lingkungan yang membuatnya tertekan.
Untuk itu, Kak Seto yang juga tergabung dalam Satgas Perlindungan Anak, mengatakan pihaknya akan membangun Pondok Anak Ceria untuk melindungi anak dalam jangka panjang.
"Kegiatan Pondok Ceria, pertama pasif, mendengarkan dongen, melihat sulap,
berbicara, mengarang, menggambar
Kegiatan bermain, melompat menghilangkan stres atau tekanan jiwa," katanya.
Kegiatan tersebut dilakukan agar anak
tidak mengembangkan pengalaman traumatik menjadi akar permasalahan di masa mendatang.
"Trauma center juga memantau kondisi kejiwaan orangtua yang dalam ketakukan bisa meledak emosinya dan bisa diarahkan kepada anak sendiri," imbuhnya.
Berita Terkait: Kerusuhan Sampang
- Negara Bertanggung Jawab atas Kasus Sampang
- Kronologi Warga Soal Penyerangan Warga Syiah
- Satgas Perlindungan Anak Dirikan Posko Anak di Sampang
- Warga Syiah Perempuan Butuh Selimut di Pengungsian
- Ahlulbait Desak Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan di Sampang
- Komnas Desak Pemerintah Jaminan Pemulihan Korban