Kerusuhan Sampang
Pengakuan Korban: Mereka Berteriak Bakar Orang Syiah
pada saat penyerangan mereka tengah bersilaturahmi ke sanak kerabat sebagaimana biasa dilakukan pada saat Idul Fitri.
Penulis:
Bahri Kurniawan
Editor:
Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Dua orang warga Sampang mendatangi kantor LPSK di Jalan Proklamasi, untuk meminta perlindungan terkait kasus kerusuhan penyerangan terhadap kelompok Syiah di Sampang, Madura.
Kedua saksi tersebut bernama Muhammad Zaini dan Muhaimin, keduanya merupakan saksi dalam peristiwa penyerangan kelompok Syiah di Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, 26 Agustus lalu.
Salah seorang saksi, Muhammad Zaini menuturkan bagaimana pada saat kejadian kelompok Syiah yang menjadi objek penyerangan sama sekali tidak menyangka akan diserang.
"Kejadian ini sama sekali tidak disangka jamaah Syiah yang ada di sampang, karena bertepatan dengan hari Lebaran Ketupat (Idul Fitri)," tutur Zaini kepada wartawan di Kantor LPSK, Komplek Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Zaini sendiri mengaku dirinya tidak menyangka akan terjadi penyerangan, karena hari itu merupakan Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari suci.
"Ternyata ada kelompok yang datang menyerang, bahkan sebelum sampai ke tempat Ustad Tajul, mereka berteriak allahuakbar, dan berteriak-teriak bakar orang Syiah, bunuh orang Syiah," tukas Zaini.
Zaini menjelaskan, saat penyerangan mereka tengah bersilaturahmi ke sanak kerabat sebagaimana biasa dilakukan pada saat Idul Fitri.
"Ternyata tiba-tiba dikepung dan diserang, sehingga Pak Hamama kemudian menjadi korban, karena memang lantunan mereka sebelum melakukan tindakan itu adalah bunuh dan bakar orang syiah," ujar Zaini.
Seperti diketahui, Minggu (26/8/2012) lalu, sejumlah orang yang mengatasnamakan kelompok Islam Sunni menyerang komunitas Syiah di Sampang, Madura. Dalam insiden tersebut, satu orang, Hamama, menjadi korban tewas akibat penyerangan tersebut.
Dua orang warga Sampang mendatangi kantor LPSK di Jalan Proklamasi, untuk meminta perlindungan terkait kasus kerusuhan penyerangan terhadap kelompok Syiah di Sampang, Madura.
Kedua saksi tersebut bernama Muhammad Zaini dan Muhaimin, keduanya merupakan saksi dalam peristiwa penyerangan kelompok Syiah di Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, 26 Agustus lalu.
Salah seorang saksi, Muhammad Zaini menuturkan bagaimana pada saat kejadian kelompok Syiah yang menjadi objek penyerangan sama sekali tidak menyangka akan diserang.
"Kejadian ini sama sekali tidak disangka jamaah Syiah yang ada di sampang, karena bertepatan dengan hari lebaran ketupat (idul fitri)," tutur Zaini kepada wartawan di Kantor LPSK, Komplek Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Zaini sendiri mengaku dirinya tidak menyangka akan terjadi penyerangan, karena hari itu merupakan hari raya idul fitri yang merupakan hari suci.
"Ternyata ada kelompok yang datang menyerang, bahkan sebelum sampai ke tempuat Ustad Tajul, mereka berteriak allahuakbar, dan berteriak-teriak bakar orang Syiah, bunuh orang Syiah," tukas Zaini.
Zaini menjelaskan bahwa pada saat penyerangan mereka tengah bersilaturahmi ke sanak kerabat sebagaimana biasa dilakukan pada saat Idul Fitri.
"Ternyata tiba-tiba dikepung dan diserang, sehingga Pak Hamama kemudian menjadi korban, karena memang lantunan mereka sebelum melakukan tindakan itu adalah bunuh dan bakar orang syiah," ujar Zaini.
Seperti diketahui, Minggu (26/8/2012) lalu, sejumlah orang yang mengatasnamakan kelompok Islam Sunni menyerang komunitas Syiah di Sampang, Madura. Dalam insiden tersebut, satu orang, Hamama, menjadi korban tewas akibat penyerangan tersebut.