Kamis, 9 Oktober 2025

Penembakan Solo

Keluarga Terduga Teroris Akan Datang Untuk Tes DNA

Dua keluarga jenazah terduga teroris, F (19) dan M (19) yang tewas dalam baku tembak dengan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Keluarga Terduga Teroris Akan Datang Untuk Tes DNA
Warta Jateng/Damianus Bram
Anggota CSI Polres Solo tengah mengecek proyektil setelah terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dengan tersangka teroris, Jumat (31/8/2012) malam. Kawanan itu diduga pelaku penembakan terhadap Bripka Dwi Data Subekti di Pos Polisi Plaza Singosaren, Solo, Kamis (30/8/2012) kemarin. Dalam peristiwa baku tembak ini dikabarkan 3 orang tewas, salah satu di antaranya anggota Densus 88. WARTA JATENG/Damianus Bram

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua keluarga jenazah terduga teroris, F (19) dan M (19) yang tewas dalam baku tembak dengan personel Densus 88 di Solo, Jawa Tengah akan mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Sukanto, atau yang dikenal dengan RSPolri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, terpantau hingga pukul 10.00 WIB kamar jenazah RS Polri masih sepi, Minggu (2/9/2012). Tak seperti pengamanan terduga teroris yang dahulu ketat, hanya beberapa petugas kamar jenazah berlalu lalang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa tim identifikasi akan mengambil DNA keluarga 2 terduga teroris.

"Keluarga sedang diupayakan dibawa untuk bisa diambil bahan pembanding bagi tim identifikasi," kata Boy saat dihubungi.

Hal itu dilakukan agar proses penyerahan jasad kepada keluarga lebih cepat. Dijelaskan Boy perwakilan keluarga yang akan datang semisal ayah, ibu, kakak atau adik kandungnya.

Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjend Pol Agus Prayitno mengatakan pihak rumah sakti belum menerima barang-birang pribadi dua tersangka terorisme yang tewas ditembak di Solo.

Saat dihubungi wartawan, Sabtu (01/09/2012) kemarin, ia mengatakan tanpa barang pribadi dari dua tersangka teroris sebagai komparasi, pihak rumah sakit sulit untuk mengidentifikasi DNA dua tersangka yang tewas itu.

"Nanti ciri-ciri khusus itu akan diserahkan ke penyidik, untuk melacak identitas kedua tersangka itu," katanya.

Selain itu, ciri-ciri khusus tersebut kata Agus juga bisa digunakan untuk membuktikan jika ada masyarakat yang mengakui jenazah dua tersangka teroris tersebut.

NASIONAL POPULER

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved