Oknum DPR Minta Jatah
Dahlan Beberkan Ada 15 SMS Oknum DPR Minta Jatah
Badan Kehormatan (BK) DPR hanya mendapat pengakuan adanya dua anggota DPR kerap menagih jatah tiga perusahaan BUMN saat
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Anwar Sadat Guna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR hanya mendapat pengakuan adanya dua anggota DPR kerap menagih jatah tiga perusahaan BUMN saat meminta keterangan Menteri BUMN Dahlan di DPR, Jakarta, Senin (5/11/2012).
Prakosa menceritakan bahwa saat di depan pimpinan BK, Dahlan hanya membacakan sehelai surat tentang adanya pemerasan yang dilakukan anggota DPR kepada sejumlah direksi perusahaan BUMN.
Untuk menguatkan pengakuannya itu, Dahlan juga menyebutkan ada 10 hingga 15 pesan singkat (SMS) dan telepon yang masuk ke para direksi perusahaan plat merah tersebut.
Sayang, pengakuan Dahlan itu tak didukung bukti apapun yang turut diserahkan ke BK.
"Beliau mengatakan ada buktinya, ada bukti pembicaraan SMS 10 kali, 15 kali. Tetapi, itu tidak bisa dikatakan sebagai apapun, itu adanya di direksi. Dan direksi juga, kan bisa saja itu (dari) siapa SMS-nya itu. (bukti SMS dan telepon) itu tidak diberikan," ungkap Prakosa.
Dengan tidak adanya bukti pendukung dari Dahlan, BK kesulitan untuk menindaklanjuti "nyanyian" Dahlan perihal anggota DPR pemeras BUMN tersebut.