Oknum DPR Minta Jatah
Senyum Kecut Sumaryoto Saat Sambangi Badan Kehormatan DPR
Hal itu terkait laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan soal oknum anggota dewan yang meminta jatah.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Anggota Fraksi PDI Perjuangan Sumaryoto memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR. Hal itu terkait laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan soal oknum anggota dewan yang meminta jatah.
Sumaryoto terlihat mengenakan jas hitam dengan kemeja merah saat mendatangi ruang BK. Namun ia bungkam saat ditanya awak media mengenai dugaan pemerasan kepada direksi PT Merpati.
Anggota Komisi XI itu terlihat tegang sambil sesekali melempar senyum kepada wartawan. Diketahui BK pada hari ini akan meminta keterangan dari Sumaryoto, Achasanul Qosasih dan Zulkiflimansyah terkait laporan Dahlan Iskan.
Anggota Komisi XI Sumaryoto telah membantah tuduhan pemerasan kepada perusahaan BUMN. Kuasa Hukum Sumaryoto, Warsito Sanyoto mengatakan kliennya tidak pernah menagih fee atau meminta sesuatu kepada Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Rudy Setyopurnomo ataupun direksi lainnya.
"Tidak benar bahwa Direksi PT MNA yang lama menjanjikan sesuatu kepada klien saya," kata Warsito saat jumpa pers dikediamannya, Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Warsito mengatakan Sumaryoto memiliki hak konstitusional sebagai anggota DPR untuk bersikap kritis kepada pemerintah atau mitra kerja seperti PT MNA.
Sehingga, kata Warsito, bila kliennya bersikap kritis dalam rapat Panja Komisi XI DPR RI dengan PT MNA, maka tidak disalahartikan adanya maksud tertentu dibalik sikapnya.
"Apalagi dikait-kaitkan dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi PT MNA sebesar Rp561 miliar pada APBN Perubahan tahun 2011 dan Rp 200miliar pada APBN tahun 2012 yang telah disetujui Komisi XI DPR tahun 2011," imbuhnya.