Konflik Partai NasDem
PKS Tutup Peluang Hary Tanoe Jadi Pimpinan Partai
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enggan berkomentar mengenai perpecahan Partai NasDem.
Penulis:
Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enggan berkomentar mengenai perpecahan Partai NasDem. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menilai, NasDem merupakan partai baru yang mendapatkan aspirasi publik.
"Kami sangat menyayangkan terjadinya perpecahan," kata Hidayat ketika dihubungi wartawan termasuk Tribunnews.com, Selasa (22/1/2013).
Mengenai keluarnya Hary Tanoesoedibjo, Hidayat mengatakan seharusnya bos MNC akan dinilai baik bila menyelesaikan masalah di internal NasDem.
"Tapi, kemudian solusi yang dia ambil adalah keluar, ya tentu kami juga tidak bisa intervensi, karena kami tidak bisa mencampuri urusan internal partai lain," ujarnya.
Mantan Ketua MPR menuturkan, PKS secara terbuka menerima pendaftaran untuk menjadi kader. Itu dikatakan Hidayat terkait kemungkinan Hary Tanoe bergabung dengan partai lain. Namun, Hidayat mengatakan Hary Tanoe tidak bisa langsung menjadi pimpinan PKS.
"Kalau kemudian dibayangkan bahwa kami menerima tokoh dari luar untuk menjadi pimpinan partai, seperti penasihat partai atau ketua DPP partai, mungkin kami belum ada dalam posisi itu. Tapi, silakan kalau ada partai yang terbuka untuk menjadi pimpinan pusat, itu sah-sah saja," beber Hidayat.
Hidayat menambahkan, PKS berkomunikasi secara baik dengan Hary Tanoe. Namun, untuk calon legislatif, PKS tetap mengutamakan kader internal.
"Tidak secara spesifik untuk kemudian memberikan karpet merah kepada Pak Hary Tanoe, dan kami sudah tegas bahwa kami tidak mencalonkan kader partai lain, karena kami akan mencalonkan kader-kader kami sendiri," jelasnya. (*)