Aburrizal Bakrie Dinilai Sebagian Kader Berhasil dan Layak Dicalonkan Kembali
Aburrizal Bakrie dinilai berhasil dan layak dicalonkan kembali sebagai ketua umum partai beringin
Editor:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Aburizal Bakrie dinilai berhasil dan layak dicalonkan kembali sebagai ketua umum partai beringin. Demikian survei terkini yang dilansir Sinergi Data Indonesia.
"Menurut survei, mayoritas kadernya, terutama yang berusia lanjut, menilai Aburizal Bakrie berhasil dan dia layak memimpin kembali Partai Golkar untuk lima tahun ke depan," ungkap Direktur Eksekutif Sinergi Data Indonesia (SDI), Barkah Pattimahu, saat memaparkan survei terkini SDI yang bertajuk ‘Kemanakah Arah Dukungan Suara Munas Golkar’, Minggu (330/11/2014) di Hotel Marcopolo, Jakarta.
Seperti diberitakan, pada pemilu 2014, Golkar hanya meraih 91 kursi di parlemen, sementara pada 2009, parpol ini mendapat 106 kursi atau turun 15 kursi.
Survei SDI dilakukan 27-29 Agustus 2014 dengan menggunakan metode sampling proportionate stratified random sampling, melibatkan 120 responden terdiri dari ketua dan sekretaris DPD Golkar se-Indonesia.
“Sebanyak 45,70 persen responden menilai Aburizal Bakrie (ARB) sangat berhasil memimpin Golkar. Hanya 8,60 persen yang menganggap ARB tidak berhasil,” ujar Barkah.
SDI membagi sampel ke dalam 4 empat zona, yakni zona 1 (Sumatera, Jawa, Kalbar, dan Kalteng), zona 2 (Sulawesi, Kalsel, Kaltim, Kalut, dan Nusa Tenggara), zona 3 (Kepulauan Maluku dan Papua), serta zona ormas dan DPP Partai Golkar.
Mayoritas kader Golkar, sebanyak 79,30 persen menilai ARB berhasil karena kesuksesannya menangani Koalisi Merah Putih (KMP). Hanya 14,60 persen yang merasa tidak puas pada Aburizal Bakrie.
“ARB dinilai berhasil karena Golkar memimpin KMP, menempatkan kadernya sebagai ketua DPR RI, menempatkan kadernya sebagai wakil ketua MPR, dan Golkar menjadi oposisi,” tuturnya.
Dari sisi zona, mayoritas DPD wilayah Barat menilai ARB berhasil, sementara hanya zona Timur yang menilai ARB gagal.
Sementara itu terkait Munas Partai Golkar ke-IX yang digelar di Bali, 30 November – 3 Desember 2014, nama ARB berada di posisi paling atas dengan meraih 31,90 persen suara, disusul Agung Laksono (6,90 persen), Priyo Budi Santoso (6.00 persen), dan Airlangga Hartarto (3,40 persen).
“Dari sisi zona, ARB unggul di semua wilayah. Di wilayah Barat, ARB meraih 30,00 persen suara, hanya mendapat perlawanan dari Agung Laksono (10,00 persen). Di wilayah lainnya, ARB tak terbendung,” imbuhnya.
Untuk level usia, keperkasaan ARB tak bisa dihadapi oleh kandidat ketua umum Golkar lainnya. Di level usia 30-39 tahun, yang memilih ARB sebanyak 44,40 persen, sedangkan Agung Laksono (11,10 persen), Priyo Budi Santoso (0,00 persen), Airlangga Hartarto (11,10 persen).
Begitu juga di level usia 40-49 tahun, 50-59 tahun, dan 60-69 tahun, suprioritas ARB tak terkalahkan untuk memimpin kembali Partai Golkar.
“Yang paling penting, mayoritas pemilik suara pada Munas Partai Golkar (83,60 persen) tak setuju adanya Munas Tandingan. Hanya 6,00 persen yang setuju.”
“SDI menyimpulkan, ARB potensial mendapat dukungan suara terbesar di Munas Bali. Mengapa ARB potensial menang di Munas? Karena kinerja ARB dinilai positif dan pemilik suara merasa dekat dengan ARB,” jelasnya.