Akrabnya Jokowi, SBY, BJ Habibie dan Hamzah Haz Saat Peresmian Gedung Baru KPK
Gedung setinggi 16 lantai tersebut dihadiri oleh tiga presiden Republik Indonesia
Ternyata, Jokowi tidak langsung menuju holding room. Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 itu langsung menuju ruang utama tempat peresmian.
Karena 'The Real President' telah tiba, SBY bersama BJ Habibie dan Hamzah kemudian keluar dari holding room dan menemui Jokowi.
Mereka kemudian saling bersalaman, bertegur sapa, dan menebarkan senyum satu sama lain.
Oleh panitia, semuanya kemudian dipersilakan mengambil tempat duduk masing-masing karena acara dimulai pukul 09.00 WIB.
Sebelum memulai sambutannya, Jokowi pun menyapa satu persatu para pendahulunya itu.
"Yang saya hormati bapak Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, yang Saya hormati Bapak Presiden ke-3 BJ Habibie, yang saya hormati Bapak Wakil Presiden Indonesia ke-9 Hamzah Haz," kata Jokowi mengawali sambutannya di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Keakraban para presiden tersebut kembali terlihat saat sesi pemotretan. BJ Habibie, Jokowi, SBY, dan Hamzah Haz berdiri di tengah pimpinan KPK.
Di sisi kanannya mereka adalah Wakil Ketua Basaria Panjaitan, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Wakil Ketua KPK Laode Syarif. Sementara di sisi kiri adalah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Usai pemotretan, mereka kemudian menemani Presiden Jokowi meninjau lantai dua gedung KPK. Tidak jarang mereka terlihat mengobrol serius kemudian diakhiri canda tawa.
Sayang, para wartawan tidak berhasil meminta komentar para presiden tersebut.
Jokowi menolak memberikan keterangan pers usai peresmian. Walikota Solo 2005-2010 dan 2010-2012 itu melambaikan tangannya seraya mengaku harus memimpin rapat.
Sementara SBY awalnya tidak mau memberikan komentar. Namun karena dikejar awak media, pensiunan jenderal bintang empat itu akhirnya bersuara.
"Tetap bersyukur KPK Makin kuat. Yang penting kita dukung penuh, kita harapkan bisa bersinergi dengan baik dengan kepolisian dan kejaksaan," kata SBY saat hendak pulang.
Kata SBY, KPK merupakan tulang punggung dalam pemberantasan korupsi sehingga perlu didukung penuh Pemerintah.
"Saya berharap KPK menjalankan tugas, dengan baik, profesional tidak ada nuansa yang dikhawatirkan masyarakat. Misalnya tentang tebang pilih, saya dukung penuh KPK," tukas ketua umum Partai Demokrat itu.
Jokowi sebelumnya memang menyentil mengenai ego sektoral antara penegak hukum yakni Kejaksaan, Polri, dan KPK sehingga pemberantasan korupsi jadi terhambat.
Para presiden dan wakil presiden itu pun satu persaatu meninggalkan gedung baru yang dicat warna merah putih itu.