Rabu, 20 Agustus 2025

Kontroversi Gafatar

Mahyudin Nilai Warga Berpenghasilan Rendah Gampang Dipengaruhi Gafatar

Kata dia, orang-orang yang memiliki perekonomian rendah cukup mudah diajak masuk gerakan seperti Gafatar.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berjalan menuju bus jemputan seusai turun dari KRI Teluk Banten 516 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016). SSebanyak 712 warga eks Gafatar dipulangkan dari Pontianak ke Jakarta, untuk kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing di Sumatra, Jawa Barat dan Banten. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Mahyudin menilai berkembangnya anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipengaruhi oleh faktor ekonomi.

Kata dia, orang-orang yang memiliki perekonomian rendah cukup mudah diajak masuk gerakan seperti Gafatar.

"Yang direkrut Gafatar adalah orang-orang yang perekonomian rendah jadi gampang dipengaruhi untuk masuk ke paham-paham semacam itu," kata Mahyudin di Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu meyakini jika masyarakat Indonesia sudah memiliki perekonomian yang mapan tentu tidak mudah dipengaruhi kelompok-kelompok seperti Gafatar.

"Tapi kalau semua sudah sejahtera orang tidak gampang dibujuk-bujuk seperti itu," tegasnya.

Politikus Golkar itu ‎mengatakan, jika anggota Gafatar sudah sadar dan kembali pada jalan yang benar hendaknya diberi kesempatan untuk kembali ke tengah masyarakat. Menurutnya, jangan seseorang dicap selamanya sesat, jikalau pada akhirnya menghendaki untuk memperbaiki pribadi sebelumnya.

"‎Saat Tuhan maha pengampun masa kita tidak bisa memaafkan orang saat kembali ke jalan yang benar. Jangan lantas dicap orang selamanya sesat," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan