Selasa, 7 Oktober 2025

Operasi Tangkap Tangan KPK

Manajemen Hotel Atria Benarkan Operasi Tangkap Tangan di Tempatnya

Kepala Humas Hotel Atria Serpong, Wulansari membenarkan adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kasubdit Pranata Perdata MA Andri Tristianto Sutrisna memakai rompi tahanan usai diperiksa penyidik KPK, di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (14/2/2016). Andri bersama dua tersangka lainnya yaitu pengusaha Ichsan Suaidi dan pengacara Awang Lazuardi Embat ditangkap KPK pada saat operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan suap upaya penundaan salinan putusan kasus korupsi di tingkat kasasi di MA. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kepala Humas Hotel Atria Serpong, Wulansari membenarkan adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah tersangka pada Jumat (12/2) malam.

Namun, Wulan menolak untuk memberitahukan kronologis kejadian lebih lanjut saat dikonfirmasi Tribunnews.

"Kami hanya membenarkan saja, adanya operasi tangkap tangan seperti itu. Untuk kronologi, silakan tanya kepada yang lebih berwenang. Kami tidak bisa menjawab," ujarnya ketika dihubungi, Tangerang, Minggu (14/2/2016).

Namun Wulan sempat menceritakan bahwa kondisi hotel pada saat itu, tidak terlalu ramai sebagaimana pada akhir pekan lainnya. Menurutnya, penyewaan hotel dari Jumat-Minggu tidak seramai pada hari biasanya, karena Hotel Atria bukan menjadi destinasi wisata bagi para pengunjung dan tidak ada tempat wisata yang berjarak dekat dari hotel yang berlokasi di Jalan Boulevard Gading Serpong, Tangerang tersebut.

Hal tersebut juga terpantau oleh Tribunnews ketika memasuki halaman parkir yang disinyalir menjadi tempat penangkapan pejabat MA, Kasubdit Kasasi Perdata Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata MA, Andri Tristianto Sutrisna,bersama dua orang lainnya.

Setidaknya terdapat tiga tempat parkir mobil yang berada di hotel berlantai 12 tersebut. Tempat parkir pertama berada di belakang hotel yang menjadi pemisah antara hotel dan Apartemen Atria, parkir kedua berada di sisi kanan hotel dekat dengan Helipad, dan ketiga berada di basement.

Tidak banyak aktivitas yang terlihat dari ketiga tempat parkir tersebut, tempat parkir yang tidak lebih luas dari lapangan sepak bola tersebut hanya dapat menampung sekitar 80 unit mobil. Sementara untuk yang berada di dekat Helipad hanya cukup menampung sekitar 30 unit mobil saja.

Kepala keamanan Hotel Atria, Johansyah yang sempat ditemui juga tidak memberikan keterangan apapun mengenai terjadinya operasi tangkap oleh KPK, dirinya hanya menuturkan bahwa dia tidak sedang berjaga pada saat penangkapan terjadi.

Rumah Mewah Pejabat MA

Rumah pejabat MA yang berada di Cluster San Lorenzo, Gading Serpong mempunyai harga yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara Rp 2,5 miliar hingga Rp 4 miliar lebih, berdasar pada beberapa situs penjualan rumah. Serta tidak sembarang orang yang dapat memasuki wilayah yang mempunyai sekitar 300 unit tersebut. Pasalnya, tamu hanya dapat masuk jika mempunyai kartu akses di depan pintu gerbang saja.

"Kalau ada kartu aksesnya baru bisa masuk, kalau tidak punya dan mereka benar penghuni, bisa pakai kartu saya," ujar seorang petugas keamanan, Hulu di pintu gerbang.

Meski sudah menjadi petugas keamanan cukup lama di Cluster San Lorenzo tersebut, Hulu mengatakan tidak mengetahui penghuni bernama Andri Tristianto dan tidak mengetahui letak persisnya rumah pejabat MA tersebut.

Cluster yang mempunyai sebuah taman besar yang terlihat dari depan gerbang tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas olah raga dan kolam renang di dalamnya. Beberapa rumah yang terlihat dari depan gerbang mempunyai model bangunan yang serupa, yaitu berdesain modern minimalis dengan dua lantai dan sebuah garasi. Cat rumahpun dibuat seragam yaitu perpaduan warna krem dan putih.

Hulu mengatakan pada Jumat malam terdapat dua petugas kemanan lain yang berjaga di Cluster tersebut, sehingga dirinya tidak mengetahui kronologi yang terjadi. Namun dirinya mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa di lingkungan tersebut pada waktu itu, karena mereka mencatat seluruh kejadian dengan baik.

"Tidak ada apa-apa Jumat malam kemarin. Semua baik-baik saja. Kami mencatat semua kejadian di buku kok," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved