Rabu, 5 November 2025

Guru Demo Sendiri dari Medan Menangis Saat Diajak Makan Siang

Ajakan tersebut sempat ditolak Nelly lantaran merasa sudah lelah karena berbagai usaha protesnya tidak digubris berbagai pihak

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Nelly Hutabarat (kanan) saat diajak Kompol Roro dari Polda Metro Jaya untuk makan siang di tengah aksi demo sendirinya di depan Istana Negara, Rabu (13/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demonstrasi sendiri yang dilakukan Nelly Hutabarat di depan Istana Negara, Rabu (13/7/2016) mendapat simpati dari warga Jakarta yang lewat berjalan kaki.

Di tengah demonstrasi seorang ibu mengajak Nelly untuk sekedar makan siang sembari beristirahat.

Ajakan tersebut sempat ditolak Nelly lantaran merasa sudah lelah karena berbagai usaha protesnya tidak digubris berbagai pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Kompol Roro, salah satu anggota Polda Metro Jaya yang kebetulan melewati lokasi demonstrasi bertanya kepada Nelly kenapa sampai melakukan aksi unjuk rasa sendiri di depan Istana Negara.

"Ibu dari mana? Sudah sejak kapan di Jakarta? Sudah makan belum? Ayo kita makan dulu," ajak Kompol Roro.

Nelly pun menjawab pertanyaan Kompol Roro dengan mata berbinar. Air matanya pun tumpah saat Kompol Roro berusaha merangkul dirinya.

"Tidak bu saya sudah cukup lelah. Saya mau urusan ini segera selesai," jawab Nelly sambil mengusap air mata dan membenarkan foto-foto bukti pengrusakan yang menimpa rumahnya.

Walaupun sempat menolak akhirnya Nelly mau diajak makan siang oleh Kompol Roro. Nelly pun segera mengemasi surat-surat, spanduk protes, dan foto yang dibawanya.

Kemudian Nelly diajak beristirahat di salah satu pos polisi di depan Monumen Nasional. Di sana ia diajak berbincang oleh Kompol Roro untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kasus pengrusakan yang menimpanya.

"Kasus yang menimpa ibu ini sangat kompleks. Sudah lima tahun protes sampai ke Jakarta 3 kali tapi tidak ada tanggapan. Tadi saya ajak makan siang karena kasihan kelihatannya belum makan," ujar Kompol Roro.

Selama di pos polisi Nelly masih dengan sabar melayani pertanyaan para wartawan. Terlihat ia menangis kembali ketika mengenang perjuangannya menagih keadilan.

"Saya sudah capek mas, tahun lalu saya juga ke sini tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. Saya harap kali ini saya bisa menemui Presiden atau Kemendikbud untuk berbicara secara langsung," ungkapnya.

Nelly Hutabarat merupakan guru SDN 106159 Sampauli, Deli Serdang, Sumatera Utara yang mengalami penggusuran rumah dinas secara paksa. Rumah dinas miliknya secara terpaksa digusur karena akan dijadikan bagian dari SMPN 6 Sampauli.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved