Sabtu, 1 November 2025

Jokowi Kembalikan Emas dari Perusahaan Rusia

Presiden Joko Widodo menyerahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cendera mata bersepuh emas dari perusahaan minyak asal Rusia.

Harian Warta Kota/henry lopulalan
HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-AUSTRALIA - Presiden Joko Widodo, menerima kunjungan tamu negara Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu(26/10/2016). Pertemuan ini membahas mempererat hubungan kedua negara Indonesia dan Australia. Warta Koa/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyerahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cendera mata bersepuh emas dari perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft Oil Company.

Barang yang diduga termasuk gratifikasi tersebut diterima Jokowi sesuai melakukan kunjungan kerja ke Rusia, 20 Mei 2016.

"Saya memenuhi instruksi Bapak Presiden untuk menyerahkan satu paket gift dari sebuah perusahaan swasta di Rusia yang diterima beberapa waktu lalu melalui pihak ketiga," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala, di Gedung KPK Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Darmansjah menjelaskan, hadiah-hadiah tersebut diberikan melalui pihak ketiga, tepatnya Pertamina.

Total hadiah yang diserahkan Rosneft kepada Jokowi mencapai tiga bentuk yakni sebuah lukisan, satu set cangkir warna putih bersepuh emas, dan sebuah miniatur pompa pada kilang minyak yang juga bersepuh emas.

Barang-barang mewah tersebut dipamerkan kepada wartawan setelah Darmansjah Djumala secara resmi menyerahkannya kepada KPK.

"Tiga barang itu diberikan secara berkala atau bertahap. Tiga barang itu juga yang kami laporkan langsung ke Pak Agus (Ketua KPK)," ujar Darmansjah.

Ketika KPK memamerkan barang-barang tersebut, wartawan memiliki kesempatan untuk memperhatikannya secara lebih detail. Tea set yang diserahkan ke KPK masih berada di dalam kotaknya.

Set cangkir teh itu terbuat dari keramik berwarna dasar putih dan berhiaskan motif bunga warna emas.

Di dalam kotak itu juga terdapat enam alas cangkir berwarna senada. Selain itu, terdapat tiga teko berbeda-beda ukuran yang warnanya juga senada.

Di antara cangkir, terdapat empat sendok kecil berwarna emas.

Barang lainnya adalah sebuah lukisan panorama berukuran 45 x 75 sentimeter. Lukisan tersebut dilengkapi sebuah map berisi sertifikat.

Barang ketiga yang dikembalikan adalah trofi berlogo Rosneft Oil Company. Trofi berwarna emas tersebut berbentuk pompa pada kilang minyak pada masa lalu.

Kunjungan Jokowi ke Rusia pada bulan Mei lalu tampaknya memiliki arti penting bagi Rosneft.

Setelah pulang ke Tanah Air, Jokowi memberikan persetujuan atas kerja sama Pertamina dan Rosneft dalam pembangunan kilang Tuban, Jatim.

Hingga semalam, belum didapat penjelasan resmi dari Rosneft tentang alasannya memberikan hadiah kepada Presiden Jokowi.

Seperti diberitakan, Rosneft dan Pertamina telah sepakat bekerja sama untuk membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi 13 miliar dolar AS dan kapasitas produksi 320 ribu barel per hari.

Menteri BUMN, Rini Soemarno pada bulan Mei lalu menyatakan, pemerintah menargetkan kilang Tuban dapat dibangun penuh pada tahun 2018. Bahkan, kata Rini, Presiden Jokowi minta pembangunan bisa dilakukan di akhir 2017.

"Mereka berjanji kepada Presiden akan bekerja sekeras mungkin untuk bisa mencapai target yang diharapkan," kata Rini saat itu.

Sedangkan langkah Jokowi menyerahkan hadiah yang diterimanya kepada KPK bukanlah yang pertama.

Saat menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi pernah menerima gitar bas merek Ibanez Artcore AGB 140 hadiah dari personel Metallica, Robert Trujillo.

Robert menghadiahkan gitar bas karena dia tahu bahwa Jokowi adalah gubernur yang gemar musik cadas.

Namun KPK menilai hadiah tersebut sebagai gratifikasi. Jokowi pun menyerahkan gitar tersebut kepada KPK. (tribunnews/eri k sinaga/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved