Kamis, 28 Agustus 2025

Korupsi KTP Elektronik

Gamawan Mengaku Dapat Pinjaman Uang Rp 1,5 Miliar dari Adiknya untuk Beli Tanah di Bogor

Gamawan mengaku pernah mendapat uang Rp 1,5 miliar dari adiknya, Azmin Aulia. Uang itu merupakan pinjaman dari sang adik untuk memenuhi kebutuhannya.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
tribunnews.com
Gamawan Fauzi 

Utang Adik
Namun Gamawan mengaku pernah mendapat uang Rp 1,5 miliar dari adiknya, Azmin Aulia.

Uang tersebut, menurutnya, merupakan pinjaman dari sang adik untuk memenuhi sejumlah kebutuhannya setelah Gamawan lengser dari jabatan menteri.

Uang dipakai untuk membeli tanah di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Setelah saya jadi petani, saya pinjam uang dari teman-teman, istri saya, teman saya, anak saya, untuk beli sapi. Saya berternak sapi," ujar Gamawan menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim John Halasan Butar-butar terkait aliran dana Rp 1,5 miliar dari Azmin Aulia.

Menjawab pertanyaan seorang jaksa penuntut umum dari KPK terkait uang itu Gamawan kembali menjelaskan uang Rp 300 juta dipakai beternak sapi.

"Azmin Aulia juga pernah ngasih uang setelah saya operasi kanker di Singapura. Total Rp 1,5 miliar," katanya.

Gamawan menyebut pada 2014 ia harus menjalani operasi kanker di Singapura. Biaya operasi tidak bisa diklaim kepada asuransi, karena pihak asuransi tidak menanggung pengobatan di luar negeri.

Oleh karena itu ia meminjam uang dari adiknya.

"Usus saya dipotong (sepanjang) 20 sentimeter, saya harus makan obat yang mahal sekali (harganya), karena itu saya pinjam uang," ujar Gamawan.

Gamawan juga mengatakan megaproyek itu merupakan kelanjutan dari menteri sebelumnya.

"Program itu sudah dimulai dua tahun sebelum saya menjabat," kata Gamawan.

Gamawan mengungkapkan kegamangannya mengurusi proyek KTP elektronik. Betapa tidak, baru 19 hari setelah dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri ia langsung diundang Komisi II DPR untuk Rapat Dengar Pendapat berkaitan KTP elektronik.

Gamawan sebenarnya menolak mengerjakan proyek tersebut. Ia berdalih tidak tahu bagaimana menggunakan anggaran yang sedemikian besar.

"Saya tidak tahu caranya. Saya orang baru tiba-tiba harus memimpin. Siapapun menterinya dia adalah pengguna anggaran," kata mantan Bupati Solok itu. (tribunnetwork/ric/rek)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan