'Tak Benar Penolakan Nelayan terhadap Penggunaan Cantrang karena Adu Domba Pengusaha Besar'
Ono Surono membantah penolakan para nelayan terhadap penggunaan alat tangkap Cantrang karena ada upaya adu domba dari para pengusaha besar.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono membantah penolakan para nelayan terhadap penggunaan alat tangkap Cantrang atau Dogol, karena ada upaya adu domba dari para pengusaha besar seperti yang dituduhkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Pasalnya hal itu disebabkan banyaknya nelayan kecil yang tertangkap akibat belum memakai alat tangkap pengganti Cantrang.
"Masalah Cantrang ini mencuat lagi bukan karena adu domba dan lobi kanan kiri pengusaha besar seperti yang dikatakan Susi Pudjiastuti. Kalau pengusaha Cantrang skala besar malah sudah banyak yang berganti alat tangkap," kata Ono melalui pesan singkat, Minggu (30/4/2017).
Menurut Ono, mencuatnya isu yang mempertanyakan kebijakan pelarangan alat tangkap Cantrang ini akibat dari tiga alasan berikut.
Pertama, banyak terjadi penangkapan dan pemenjaraan nelayan kecil pengguna Cantrang oleh negara hampir pada semua daerah di Indonesia.
Kedua, proses distribusi bantuan yang tidak benar dari aspek jumlah, spesifikasi dan waktu, sehingga mayoritas nelayan tidak mendapatkan bantuan tersebut dan terindikasi tidak dapat dioperasikan atau tidak melaut, jumlahnya ribuan nelayan.
Ketiga, kebohongan Susi Pudjiastuti dalam Program Pendampingan Pergantian Alat Tangkap terutama masalah pembiayaan, saat ini bank belum mau memberikan kredit pergantian alat tangkap, serta perizinan yang sulit.
"Untuk Susi Pudjiastuti, segeralah berhenti melakukan kebohongan-kebohongan! Kasihanilah negeri ini," tegas Ono.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menuding para pengusaha besar telah melakukan upaya adu domba soal kebijakan pelarangan penggunaan alat tangkap Cantrang.
"Pada para pengusaha besar tolong stop untuk mengadu domba, lobi kanan kiri," kata Susi dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2017).