Jumat, 8 Agustus 2025

Pemblokiran Telegram

Macam-macam Obrolan Teroris di Telegram: Dari Jualan Pakaian Dalam, Kafir hingga Ajakan Kawin

Sejak 2015, peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict, Navhat Nuraniyah, mengikuti obrolan teroris dalam grup chat tertutup di Telegram.

Editor: Hasanudin Aco
IBTimes
Pasukan antiteror di dunia, termasuk di Indonesia menemukan bahwa pendukung ISIS berbagi pesan pada aplikasi bernama Telegram. 

Kasus rekrutmen top-down paling jelas, dimana pimpinan teroris merekrut langsung anggota baru, adalah kasus Bahrun Naim.

Bahrumsyah, pentolan kelompok teroris ISIS asal Indonesia. Bahrumsyah diberitakan tewas di Suriah setelah terkena ledakan bom yang dibawanya di dalam mobil yang ia kemudikan sendiri.
Bahrumsyah, pentolan kelompok teroris ISIS asal Indonesia. Bahrumsyah diberitakan tewas di Suriah setelah terkena ledakan bom yang dibawanya di dalam mobil yang ia kemudikan sendiri. (Repro/Kompas TV)

Kelompok teroris Bahrun Naim melakukan rekrutmen lewat kanal Telegram yang punya anggota banyak, namanya Warung Kopi. Saat ini ada banyak grup Warung Kopi yang aktif di Telegram, tetapi Bahrun Naim diketahui aktif di grup pertama.

Pada pertengahan 2015, Bahrun Naim diketahui merekrut kenalan lamanya seorang remaja dari Solo yang juga admin grup Telegram Jaisyu Daulah Khilafah (JDK). ''Pada saat itu Telegram belum punya layanan supergroup.

JDK tergolong grup kecil yang tetapi punya anggota yang aktif dan berkomitmen tinggi. Mereka membuat grup-grup kecil dan salah satu orang yang ia rekrut lewat grup eksklusif ini juga ditangkap tahun 2016.''

''Untuk grup eksklusif yang lebih kecil ini mereka perlu tahu latar belakang orang yang bergabung secara offline atau ada rekomendasi orang yang mereka percayai. Sebab tujuannya adalah merencanakan teror,'' kata dia.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan