Minggu, 10 Agustus 2025

Eks Pimpinan KPK Waluyo Berusaha Tutupi Wajahnya dengan Map Usai Diperiksa Bareskrim

Waluyo yang mengenakan kemeja lengan pendek warna putih tampak terperanjat saat belasan wartawan menghampirinya.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Mantan Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, sekaligus Direktur Umum dan Aset PT Pertamina (Persero), Waluyo, usai diperiksa di Dittipikor Bareskrim Polri, Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017). Ia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah Pertamina seluas 1.088 m2 di Simprug, Jakarta Selatan, pada 2011, dengan tersangka SVP Asset Management Pertamina, Gathot Harsono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Ini apa? Ini ada apa?."

Begitu kalimat mantan Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Waluyo, usai diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri, di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017) sore.

Waluyo yang mengenakan kemeja lengan pendek warna putih tampak terperanjat saat belasan wartawan menghampirinya.

Ia berusaha menutupi wajah dengan map yang dipegangnya kala sejumlah awak media mencecar pertanyaan dan memotretnya.

Sore itu, Waluyo baru menyelesaikan pemeriksaan sebagai dugaan korupsi dalam penjualan aset tanah Pertamina seluas 1.088 meter persegi di Simprug, Jakarta Selatan, pada 2011, dengan tersangka SPV Asset Management PT Pertamina (Persero), Gathot Harsono.

Ia diperiksa untuk kasus tersebut lantaran menjabat sebagai Direktur Umum dan Aset Pertamina pada 2009-2012 atau saat kasus dugaan korupsi terjadi. Bahkan, saat itu Waluyo merupakan atasan langsung dari tersangka Gathot Harsono.

Meski begitu, awak media dan publik lebih mengenalnya saat ia menjabat sebagai Deputi Bidang Pencegahan KPK pada 2004-2008 dan Plt Wakil Ketua KPK pada Oktober hingga Desember 2009.

Baca: Bareskrim Periksa 2 Petinggi Eks Pertamina soal Kasus Penjualan Aset Negara Rp 40,9 Miliar

Meski menjadi figur publik dan kerap bertemu dengan wartawan saat menjabat, tapi ada yang berbeda saat ia bertemu sejumlah awak media seusai menjalani pemeriksaan terkait kasus ini di kantor Dittipikor Bareskrim.

Waluyo berjalan cepat seraya berusaha menghindari cecaran pertanyaan dari wartawan. Ia menolak menjawab saat wartawan menanyakan perihal dugaan korupsi dalam pelepasan aset Pertamina di Simprug yang menjerat mantan anak buahnya. "Tanya ke penyidik, tanya ke penyidik," ujarnya sembari terus melangkah cepat.

Ia terlihat celingak-celinguk mencari sesuatu. Bahkan, ia sampai sempat salah melangkah hingga ke tepi jalan karena para wartawan terus mengikuti dan mencecar pertanyaan kepadanya.

Tak lama kemudian, muncul mobil sedan Toyota Camry hitam nan mulus bernomor polisi B 1949 RFZ di depan lobi Gedung Ombudsman RI, gedung yang pernah difungsikan sebagai Pengadilan Tipikor Jakarta.

Lantas, Waluyo kembali balik badan dan melangkah cepat menuju mobil tersebut. Ia pun langsung masuk ke kursi tengah dan menarik pintu mobil dengan kencang.

Sejumlah pertanyaan dari wartawan tak digubris oleh Waluyo. Mobil yang dinaikinya langsung tancap gas meninggalkan kerumunan wartawan.

Waluyo sempat menjadi Deputi Bidang Pencegahan KPK mulai Oktober 2004 hingga Maret 2008. Ia meninggalkan KPK per 5 Maret 2008 setelah diangkat menjadi Direktur Umum dan SDM PT Pertamina (Persero).

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan