Pilkada Jawa Timur
PKB Galau Nama Abdullah Azwar Anas Tak Ada dalam Daftar Pencalonan Gubernur Jatim
Nama Abdullah Azwar Anas terlihat tidak tertera dalam daftar nama pencalonan kepala daerah dari PKB saat diumumkan secara resmi Jumat.
Penulis:
Amriyono Prakoso
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Abdullah Azwar Anas terlihat tidak tertera dalam daftar nama pencalonan kepala daerah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat diumumkan secara resmi Jumat (5/1/2017) siang kemarin.
Dalam pilkada Jawa Timur, hanya ada nama Saefullah Yusuf yang diusung sebagai calon gubernur.
Sementara, nama calon wakil gubernur dikosongkan.
Padahal, PKB sebelumnya sudah menyatakan untuk berkoalisi dengan PDIP yang mengusung pasangan Gus Ipul dan Azwar Anas di Pilkada Jatim 2018.
Wasekjen PKB, Daniel Johan tidak mengatakan secara pasti mengenai hal tersebut.
Namun begitu, dia menjelaskan dukungan masih akan diberikan kepada Azwar Anas.
"Sampai sekarang, masih belum ada perubahan," ucap dia singkat.
Baca: Golkar Tetapkan Deddy Mizwar Cagub Jabar, Dedi Mulyadi Tak Masalah Jadi Cawagub
Adapun isu yang beredar mengenai pengunduran diri Azwar Anas, PKB, kata Daniel, masih akan mendengarkan terlebih dahulu dari yang bersangkutan.
"Kami masih menganggap sebagai isu, karena kami sendiri belum mendengar langsung dari Mas Anas," jelasnya.

Di tempat terpisah, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan ada upaya penjebakan secara politik terhadap pencalonan Abdullah Azwar Anas di Pilgub Jawa Timur.
Jelas dia, saat ini pihaknya masih akan tetap mendukung pasangan Saefullah Yusuf dengan Azwar Anas di pilkada, meski saat ini Anas sedang bermasalah dengan foto yang beredar.
"Foto itu kan masih diduga. Kemajuan teknologi ini dimanfaatkan untuk jebakan politik. Ketika dikonfirmasi Pak Anas, itu bisa terjadi," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan.
Baca: Kini Bupati HST Abdul Latif Jadi Tersangka, Meski Penangkapannya Sempat Diprotes
Dia meminta agar para calon lain tidak melakukan cara-cara kotor dan tidak sehat saat berpolitik.
Sehingga dapat menghasilkan suasana pilkada yang kondusif.
"Jangan ada skenario untuk menjatuhkan. Mari kita bersaing secara fair dan sehat. Bukan dengan cara kotor," kata dia.
Sehari sebelumnya Abdullah Azwar Anas dikabarkan mundur dari pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Dia sebelumnya diusung oleh PDI Perjuangan untuk menemani Gus Ipul.
Di tengah kemundurannya, dua buah foto syur mirip dirinya beredar di media sosial.
Hingga saat ini, Azwar masih belum memberikan keterangan resmi terkait hal itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menganggap ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim.
Baca: Diperiksa KPK 8 Jam Lamanya, Zumi Zola Sempat Minta Izin Salat Jumat
Ada sejumlah upaya pembunuhan karakter, termasuk teror yang kerap diterima Anas dan keluarganya.
"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," kata Anas.
"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," imbuh Anas.
Anas menyebut, membangun daerah memang bukan suatu hal yang mudah. Ada banyak tantangan.
"Tapi karena dukungan penuh masyarakat, kemudian terbukti banyak perubahan di Banyuwangi. Ya ini saya anggap sebagai risiko lah, apapun yang datang mengadang untuk kebaikan banyak orang seperti program Rantang Kasih yang memberi makanan bergizi tiap hari ke lansia, program uang saku tiap hari bagi pelajar miskin dan sebagainya, ya itu sudah biasa kita hadapi jika ada yang menyerang terkait momen politik," papar Anas.
Baca: Sejumlah Jenderal Polisi yang Ikut Pilkada Dimutasi
Program-program ekonomi kerakyatan berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp 20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen.
Angka kemiskinan pun menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016, jauh lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Jatim yang tembus dua digit.
Produk Domestik Regional Bruto naik 104 persen dari Rp 32,46 triliun menjadi Rp 66,34 triliun.
Banyuwangi juga terus menjadi daerah dengan inflasi terendah se-Jatim.
"Kita kan juga sudah punya Mall Pelayanan Publik yang mengintegrasikan ratusan izin dan dokumen di satu tempat yang transparan, tanpa pungli," tuturnya. (Amriyono/Wahyu Aji/Surya)