Terpidana Terorisme
Alasan Baasyir Enggan Ajukan Grasi Hingga Tak Mau Dijadikan Komoditas Politik
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kamis (1/3/2018).
Penulis:
Adi Suhendi
“Dalam pandangan Ustadz Abu Bakar mengajukan grasi sama saja dia mengakui kesalahan dan meminta maaf, beliau tidak pernah mau itu. Beliau tidak merasa bersalah karena hanya menjalankan syariat agama berdakwah dan menerangkan tentang Islam,” kata Guntur.
Guntur juga mengatakan bahwa pihak kuasa hukum dan keluarga tidak pernah mengajukan atau menyarankan Abu Bakar Baasyir untuk mengajukan grasi.
“Makanya kami bingung, beliau tadi sampaikan kepada saya tegas tidak mau mengajukan grasi. Karena bagi diri beliau meminta maaf itu tidak kepada manusia tapi kepada pencipta-Nya,” kata Guntur.
4. Baasyir Kukuh Ingin Jadi Tahanan Rumah
Kuasa hukum narapidana teroris Abu Bakar Baasyir, Guntur Fattahillah, mengatakan kliennya bersikukuh agar permintaannya menjadi tahanan rumah dikabulkan pemerintah.
“Tadi saya sampaikan kepada beliah dan Ustaz Abu Bakar mengatakan tidak mau dipindahkan ke lapas di sekitar Solo, itu berarti sama saja dengan saat dirinya menjadi tahanan di Lapas Gunung Sindur Bogor seperti sekarang atau di Lapas Nusakambangan,” jelasnya kepada awak media, Kamis (1/3/2018).
Pihak kuasa hukum, keluarga, dan Abu Bakar Baasyir sendiri mengajukan permintaan sebagai tahanan rumah karena memperhatikan kondisi kesehatannya yang semakin menua.
“Beliau kan sudah 80 tahun, normatifnya beliau dirawat di rumah oleh istri dan anak. Beliau kan butuh intensif dengan keluarga,” katanya.
5. Jokowi Pertimbangkan Baasyir Jadi Tahanan Rumah
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Presiden Jokowi sangat prihatin dengan kondisi Baasyir yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Sehingga dengan rasa kemanusiaan ada rencana dipindahkan tahanannya mendekati Solo, Jawa Tengah.
"Kakinya bengkak-bengkak, kalau ada apa-apa di tanahanan, apa kata dunia, makanya dengan kemanusiaan presiden supaya dia (Baasyir) dipindahkan, tahanan (rumah) dulu lah ya," tutur Ryamizard di komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Ryamizard mengaku, belum mengetahui secara pasti kapan Baasyir akan dipindahkan menjadi tahanan rumah, namun sejatinya Presiden setuju dengan hal ini dengan dasar kemanusiaan.
Sementara terkait grasi, kata Ryamizard, topik tersebut tidak masuk dalam pembicaraan dirinya dengan presiden, tetapi lebih memfokuskan tahanan rumah karena lebih dekat dengan keluarganya nanti.
"Bukan apa-apa, keamanannya kita yang tanggung juga, kalau dibebaskan, nanti ada apa-apa, oh ini (salah pemerintah) lagi katanya, kan enggak begitu," tuturnya.