Pilpres 2019
Makin Seru, Isu Tarik Menarik Antara Prabowo dengan Anies Baswedan
Ia memulai kembali karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004.
Penulis:
Achmad Subechi
Editor:
Hendra Gunawan
Ini merupakan dampak dari pencapresan Prabowo di Pilpres 2014.
"Andalan Prabowo itu Hashim. Saya menduga, membaca data Forbes tidak begitu menggembirakan. Pada 2014, Hashim di posisi 40, sekarang posisi 90-an. Itu kenapa Prabowo menggalang dana publik. Diduga kuat dana pencapresan lebih dari Rp 1 T," paparnya.
Alasan lainnya, karena persaingan di antara elite partai di sekeliling Prabowo.
PKS sebagai salah satu parpol yang disebut akan berkoalisi dengan Gerindra, mengajukan sembilan nama calon wakil presiden.
Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, juga berminat mencalonkan diri sebagai cawapres.
Belum lagi, kata Syamsuddin, penjajakan dari kubu Cikeas yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono untuk dipasangkan dengan berbagai nama, termasuk Prabowo.
"Ini menggambarkan sulitnya membangun konsensus atau kesepakatan politik," cetus Syamsuddin.
***
ANGGOTA Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan, pihaknya tidak akan mengusung calon presiden 2019 selain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Gerindra sudah fix mencalonkan Pak Prabowo sebagai calon presidennya, tidak ada yang lain selain pak Prabowo," kata Andre saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/7/2019).
Hal itu disampaikan Andre menyikapi dinamika terakhir di PKS yang menginginkan Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi capres.
"Kami masih meyakini bahwa PKS, PAN, Gerindra akan Solid bersama untuk mengusung Prabowo Subianto," jelasnya.
Andre menganggap wajar dalam dunia politik munculnya wacana mengusung Anies sebagai capres.
Akan tetapi pihaknya masih berpegang pada sikap resmi Majelis Syuro PKS yang menginginkan Prabowo menjadi capres didampingi salah satu dari sembilan cawapres PKS.
Menurut Andre, saat ini pihaknya masih membahas cawapres yang disodorkan PKS tersebut.