Sabtu, 13 September 2025

Siapa Sosok WNI di Luar Negeri yang Disebut Wiranto dan Hendropriyono Hingga Buat BPN Bereaksi?

Wiranto Sebut Ada WNI di Luar Negeri Ingin Benturkan TNI dengan Polri. Hendropriyono sebut WNI tersebut warga keturunan. BPN Prabowo-Sandiaga bereaksi

Tribunnews/Irwan Rismawan
Menko Polhukam, Wiranto (tengah depan) bersama Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri depan) dan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan depan) serta pejabat lainnya mengikuti rapat koordinasi kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). Rapat tersebut untuk memastikan seluruh penegak hukum dan penyelenggara serta pengawas Pemilu 2019 semakin solid untuk mensukseskan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 nanti. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Ia menyebut tokoh tersebut mengompori dan mengahasut masyarakat untuk melakukan langkah-langkah inkonstitusional setiap hari.

Baca: Wiranto: Ada yang Bilang 70% TNI Bisa Dipengaruhi Bertindak Inkonstitusional, Itu Omong Kosong!

Menko Polhukam, Wiranto (kiri) bersama Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) serta pejabat lainnya mengikuti rapat koordinasi kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). Rapat tersebut untuk memastikan seluruh penegak hukum dan penyelenggara serta pengawas Pemilu 2019 semakin solid untuk mensukseskan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 nanti. Tribunnews/Irwan Rismawan
Menko Polhukam, Wiranto (kiri) bersama Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) serta pejabat lainnya mengikuti rapat koordinasi kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). Rapat tersebut untuk memastikan seluruh penegak hukum dan penyelenggara serta pengawas Pemilu 2019 semakin solid untuk mensukseskan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 nanti. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Baca: Ahmad Dhani Siapkan Surat Kecaman untuk Dua Pensiunan Jenderal Pendukung Jokowi

"Ada lagi tokoh di luar negeri, setiap hari ngomong ngomopori masyarakat, mengahsut masyarakat. Untuk apa? Untuk melakukan langkah-langkah inkonstitusional," ujar Wiranto.

Dia tak menyebut siapa tokoh yang dimaksud.

Ia juga tak menyebut berada di negara mana sang tokoh berada ketika mengompori dan menghasut masyarakat.

Ia hanya mengatakan langkah inkonstitusional yang digaungkan tokoh di luar negeri tersebut tidak dibenarkan.

"Apa langkah yang kita lakukan. Tindakan hukum apa yang harus kita lakukan," ujarnya.

Wiranto juga mengungkit media sosial yang mendukung tindakan inkonstitusional. Ia meminta Kemkominfo lebih tegas dalam mengambil tindakan.

"Kalau perlu kita hentikan. Kita tutup demi keamanan nasional ada UU yang mengijzinkan kita untuk melakukan itu," ujarnya.

Ia menyampaikan tindakan tegas yang dilakukan oleh pemerintah merupakan upaya untuk mempertahankan NKRI, dan kedamaian masyarakat selama Ramadan.

Wiranto mencontohkan ada beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam kategori potensi pelanggaran selama pelaksanaan proses Pemilu 2019.

Ia mengatakan, ada juga isu yang menyebut pemerintahan saat ini diktator.

Padahal isu itu sengaja dihembuskan supaya pemerintah takut mengambil keputusan tegas.

Baca: Wiranto Tegas Perbolehkan Shutdown Media, Fahri Hamzah: Kebebasan Mau Ditutup Itu Salah

“Langkah tegas yang diambil bukan berarti pemerintah diktator, isu seperti itu sengaja dihembuskan supaya pemerintah takut mengambil keputusan,” ujar Wiranto.

Tindakan tegas terhadap hal-hal tersebut ada dalam konstitusi negara, ada hukum yang izinkan pemerintah melakukan hal itu, supaya masyarakat damai di bulan Ramadan ini,” kata pendiri dan mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan