TRIBUNNEWSWIKI : dr. Sutomo
Awal-awal bersekolah di STOVIA, dr. Sutomo tidak terlalu memperhatikan pelajarannya.
Di bidang politik dan pers, PBI memberikan kursus-kursus politik, kursus kader, menerbitkan surat kabar harian “Soeara Oemoem” dan mingguan “Penyebar Semangat”.
Berkat PBI, berdiri juga Rukun Tani, Rukun Pelayaran, Serikat Buruh, Koperasi, Bank Kredit, serta adanya pemeliharaan yatim piatu.
Pada Januari 1934, dibentuk Komisi Budi Utomo – PBI, yang kemudian disepakati keduanya untuk meleburkan diri. Pada kongres terakhir Budi Utomo pada 24 sampai 26 Desember 1935, lahirlah Partai Indonesia Raya (Parindra) yang merupakan gabungan dari Budi Utomo dan PBI.
Sutomo ditunjuk sebagai Ketua Parindra yang pertama untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Adapun wakil Sutomo adalah K. R. M. H. Wuryaningrat. Kegiatan Sutomo Bersama Parindra terus meningkat.
Baca: TRIBUNNEWSWIKI : Mohammad Mahfud MD
Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Ir. H. Joko Widodo (Jokowi)
Pada tahun 1938, Sutomo jatuh sakit. Makin hari ternyata sakitnya makin parah, hingga pada 30 Mei 1938 pukul 16.15 dr. Sutomo menghembuskan napas terakhirnya. Jenazahnya dimakamkan di belakang Gedung Nasional Indonesia, Bubutan, Surabaya.
Sutomo dianugerahi sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tahun 1961, setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden RI No. 657 Tahun 1961 tanggal 27 Desember 1961.
Keluarga :
Ayah : Raden Suwaji
Ibu : Soedarmi Soewadjipoetro
Istri : Everdina Sutomo Bruring dan Musni
Anak : Isahtiningsih (dari Musni)
(TribunnewsWIKI/Widi)