Sabtu, 6 September 2025

Kasus Mutilasi

Fakta & Misteri 2 Kasus Mutilasi di Palembang dan Malang, Oknum Tentara jadi DPO dan 'Sugeng'

Simak perbedaan kasus mutilasi di Palembang dan Malang, mulai dari oknum tentara diburu hingga misteri tato

Kolase dok. Humas Polres Malang Kota dan FB Gableh Ahoy
Inilah 3 Pesan Misterius Kasus Mutilasi di Malang, Surat Wasiat Bertinta Merah hingga Tulisan di Kaki Korban 

"Sekitar berapa hari yang lalu dapat info dari Baturaja, anak saya menghilang (Disersi), lalu saya berangkat ke sana," jelas Syamsuri ayah Prada DP, sabtu (11/5/2019) malam.

Ia juga menjelaskan selama tiga hari tiga malam, memasuki hutan untuk mencari anaknya.

"Mulai berangkat kesano malam puaso pertama (6 Mei), tiga hari tiga malam aku ikut nyari, keluar masuk hutan, tapi idak ditemukan," tegasnya.

Hingga akhirnya, ia memutuskan kembali ke Palembang.

Baca: Permintaan Terakhir Vera Oktaria Membuat Prada DP Murka Berujung Membunuh dan Nyaris Hanguskan Jasad

7 Mei 2019

Vera Oktaria masih bekerja seperti biasanya di Indomaret Jl Sudirman Palembang.

Malam itu Vera tampak gelisah.

"Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata 'tidak bisa, tidak bisa' namun masih saja terdengar bunyi handphone nya hingga dia pulang bekerja," ujar Dwi teman sekerja Vera Oktaria.

Belum diketahui pasti apakah orang yang menghubungi Vera itu adalah Prada DP.

Pukul 23.30 WIB, Vera Oktaria pamit pulang.

Sekitar satu jam kemudian, keluarga Vera Oktaria datang ke toko dan bertanya tentang keberadaan Vera yang belum juga pulang ke rumah.

Orang Tua Prada DP Siap Serahkan Putranya yang Diduga Sebagai Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Jika Terbukti Bersalah
Orang Tua Prada DP Siap Serahkan Putranya yang Diduga Sebagai Pelaku Mutilasi Kasir Indomaret Jika Terbukti Bersalah (Facebook DP)

8 Mei 2019

Seorang pria berinisial D check in kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba.

"Pemesan kamar tanpa menyertakan KTP saat menginap, menurut saksi ada dua orang laki-laki dan satu perempuan, diduga korban," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.

Supriadi menjelaskan, pria tersebut memesan kamar pada Rabu (8/5/2019).

10 Mei 2019

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan