Minggu, 5 Oktober 2025

Fadli Zon Tidak Setuju Usulan Koruptor Ditempatkan di Pulau Terpencil

Wakil Ketua DPR Fadli Zon tidak setuju dengan wacana penempatan koruptor di pulau terpencil.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
KOMPAS.com/JESSI CARINA
Fadli Zon 

Wiranto menjelaskan kedepan dalam pembangunan lapas harus ‎dipikirkan bagaimana membangun lappas yang notabene nyaris dari kegiatan yang langsung berhubungan dengan publik. 

Baca: Kepergok Pelesiran ke Toko Bangunan, Setya Novanto Ternyata Melarikan Diri

Mengapa? Ini karena lapas yang ada hampir di semua kota merupakan peninggalan Belanda. Dimana ketika itu, lapas memang diletakkan di pinggiran kota.

Namun seiring perkembangan zaman, kini lapas yang dulunya ada di daerah pinggiran malah menjadi masuk dalam areal kota.

Baca: FOTO-FOTO Kecelakaan Maut Bus PO Safari dan 3 Kendaran di Ruas Tol Cikopo Senin Dinihari Tadi

"Belanda dulu pas menjajah Indonesia, lapas itu ditaro di pinggiran kota, seperti Cipinang dan Sukamiskin. ‎Di Bali, Makassar, Manadi juga sama. Sekarang lapas itu dekat dengan aktivitas publik hingga terjadi seperti ini banyak (napi) bolos keluar, ada transaksi narkoba yang cuma lempar-lemparan via tembok‎. Kalau di pulau kan tidak mungkin," kata dia.

Baca: ‎Setya Novanto Ketahuan Keluyuran, Wiranto: Pembangunan Lapas di Pulau Terpencil Tunggu Proses

Rencana membangun lapas di pulau terpencil ini muncul atas insiden plesirnya terpidana kasus korupsi e-KTP yang juga mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin Bandung.

Berdasar sebuah foto yang kini viral, diketahui Setya Novanto malah berada di toko bangunan di padalarang bersama dengan istrinya. Di foto itu, Setya Novanto menggunakan topi.

Kini sebagai antisipasi kembali plesirnya Setya Novanto, sejak beberappa hari lalu, Setya Novanto telah dipindah ke Lapas Gunung Sindur yang memiliki keamanan khusus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved