Pilpres 2019
Mahfud MD Nilai akan Lebih Bagus Prabowo dan Jokowi Berbagi Tugas
Mahfud MD menyatakan, berlangsungnya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo merupakan pesan simbolik yang bagus.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menyatakan, berlangsungnya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo merupakan pesan simbolik yang bagus.
Pertemuan kedua tokoh yang berlaga di ajang Pilpres lalu tersebut, akan bisa menghilangkan spekulasi dan dorongan pihak lain untuk memecah barisan dan pendukung antar keduanya.
"Kedua tokoh ini kan dari segi dukungan rakyat sama-sama besar, oleh sebab itu memang harus bersatu," kata Mahmud saat ditemui Tribunjogja.com dalam acara diskusi publik bertajuk 'Merajut Persatuan Nasional Paska Pemilu', Sabtu (13/7/2019).
Menurutnya, pertemuan itu mesti dilihat kedepan sebagai wujud yang baik bagi kelangsungan masa depan bangsa.
Meskipun kuasa hukum Prabowo - Sandi masih mempersoalkan dengan melayangkan gugatan atas dugaan pelanggaran administrasi terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pemilu 2019 ke Mahkamah Agung (MA), hal itu tidak akan mengubah hasil Pemilu.
Baca: Mahfud MD: Tuhan Saja Toleran, Masak Kita Tidak
"Biarin saja diputus sendiri oleh MA dan tim Jokowi tidak usah masuk kesitu," urai dia.
Mahfud juga menyatakan, pertemuan tersebut juga merupakan lambang rekonsiliasi dari kedua belah pihak untuk menghentikan pertikaian tentang Pemilu.
Sehingga, kedua kubu juga dihadapkan dengan pilihan untuk menjadi oposisi atau koalisi.
"Tapi akan lebih bagus keduanya berbagi tugas. Yang menang mengelola eksekutif dan Prabowo dengan kekuatan yang cukup besar menjadi pengontrol di Parlemen," jelasnya.
Pilpres 2019
1. Persita Tangerang Gagal Redam Pemain Persib Bandung |
---|
2. Pimpinan MPR: Biden Menang, Hubungan Bilateral Indonesia - AS Makin Membaik |
---|
3. 2 Sejarah Baru Amerika Jika Joe Biden dan Kamala Harris Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden |
---|
4. Sosok Eric Trump, Putra Donald Trump yang Ditangkap Aparat Karena Posting Hoax Surat Suara Dibakar |
---|
5. Sempat Unggul di Sejumlah Negara Bagian Demokrat, Trump Tuding Ada Suara yang Menghilang |
---|