Dedi Mulyadi Sebut Pertemuan Prabowo - Megawati Seperti CBLK
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menganggap pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati
Editor:
Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menganggap pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019), adalah hal yang biasa.
Bahkan Dedi Mulyadi mengaku bahwa pertemuan antara dua petinggi partai itu telah diprediksi sejak lama olehnya.
Hal tersebut dikatakannya saat ditemui disela kegiatannya di Kabupaten Purwakarta, Kamis (25/7/2019).
"Sangat dimungkinkan pasca Pilpres 2019, Gerindra merajut cinta lama agar bersemi kembali (CLBK) untuk bersama. Itu analisa saya dari sebelum pelaksanaan Pemilu 2019, jadi adanya pertemuan itu ya biasa," kata Dedi Mulyadi menjelaskan.
• Prabowo Temui Megawati, Jalan Gerindra Berkoalisi dengan Jokowi Makin Mulus? Ini Kata Andre Rosiade
CLBK yang Dedi Mulyadi maksud ialah sejarah pemilu Indonesia mencatat bahwa Megawati dan Prabowo pernah menjadi pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2009.
Dengan demikian, pada kesempatan itu bisa saja partai berlambang burung Garuda itu tidak menjadi oposisi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) kali ini.

Di dunia politik, kata Dedi Mulyadi, tidak ada istilah permusuhan abadi.
Hanya, pada Pilpres 2019 menurut Dedi Mulyadi, masyarakat memiliki penilaian yang terlalu besar dan jauh terhadap dua pasangan calon yang ada.
"Politik itu kaya sinetron, kalau di sinetron bisa jadi galak, sedih, baik bahkan jadi yang terzalimi tapi setelah pertunjukannya selesai kembali jadi sahabat lagi," ujarnya.
Dengan demikian, dari pertemuan yang tampak harmonis dengan hidangan makan siang itu, Dedi Mulyadi meminta masyarakat untuk mengakhiri polemik yang terjadi selama Pilpres 2019.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan kini sudah tidak ada lagi politik aliran, politik ideologis, dan politik jenis lainnya.
"Menurut saya, dengan adanya pertemuan itu mencerminkan bahwa semua yang mencalonkan di pilpres adalah nasionalis," ucap dia menambahkan.
"Pertemuan Mega-Prabowo cukup menarik perhatian dan memberi pesan positif bagi politik Indonesia ke depan," ujar pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini kepada Tribunnews.com, Senin (22/7/2019).
Baca: NasDem Gertak PDIP, PKS: Persepsi Itu Bisa Jadi Benar

Apapun pembicaraan dalam pertemuan tersebut, kata dia, secara simbolik memberi efek positif, tentang rekonsiliasi elit, dan Indonesia yang aman, damai dan saling menghormati.