Rusuh di Papua
Gubernur Lukas Enembe Cerita kepada Massa di Jayapura Tentang Permintaan Maaf Khofifah
Ia mempertanyakan kebijakan Khofifah Indar Parawansa yang tidak menerjunkan Banser untuk membela mahasiswa Papua
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Ia menegaskan kalau perkataan yang ramai di media sosial oleh warga Papua itu bukan mewakili masyarakat Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa juga menjelaskan kalau komunikasi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (selanjutnya disingkat Forkopimda) dengan mahasiswa Papua selama ini terjalin sangat baik.
"Komunikasi sangat intentsif, pada saat kita kampanye untuk membangun pemilu damai, kita juga hadir, ikut upacara dan pada saat hari bayangkara mereka ikut hadir, juga ikut upcara, pada saat hari kebangkitan nasional dan hari pendidikan nasional mereka juga hadir," jelas Khofifah Indar Parawansa dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Senin.
Ia juga mengatakan kalau komunikasi-komunikasi antara pihaknay selama ini sangat intensif, dan masing-masing membangun komitmen untuk menjaga NKRI, menjaga pancasila, dan menjaga merah putih.
"Nah atas nama komitmen ber Indonesia itulah mari bersama-sama kita menempatkan yang satu dengan yang lain harus saling menghormati dan menghargai," katanya.
Ia pun mengaku sudah meminta maaf langsung kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Ketika kemudian terviralkan sesuatu yang menjadikan sensitif dengan sebutan-sebutan tertentu, tadi saya bertelepon dengan Gubernur Papua Pak Lukas Enembe, kami mohon maaf karena sama sekali itu bukan mewakili suara masyarakat Jawa Timur," tegasnya.
"Oleh karena itu harus dibedakan antara letupan yang bersifat dari personal dengan apa yang sebetulnya menjadi komitmen Jawa Timur," tambahnya.
• Kondisi di Surabaya Sudah Kondusif, Mahasiswa Papua Kembali ke Asrama
• Bandingkan Perbedaan Ahok dan Anies dalam Kelola Jakarta, Mardani Ali : BTP Kadang Melampaui Hukum
Ia pun mengaku akan terus melakukan komunikasi dengan Gubernur Papua.
"Oleh karena itu hal yang bisa kita komunikasikan mari kita maksimalkan, dan Insya Allah nanti Pak Gubernur Papua juga akan ke Jawa Timur, mereka juga akan mengkomunikasikan dengan para mahasiswa Papua yang sedang studi di Jawa Timur," katanya.
Bahkan, Gubernur Papua juga akan berkomunikasi dengan seluruh mahasiswa Papua di provinsi lainnya.
"Bukan hanya di Surabaya, Semarang dan Malang, tapi juga di beberapa kota lain, juga mahasiswa Papua yang sedang mengikuti berbagai macam studi di daerah lain di provinsi lain di luar Jawa Timur, tadi yang beliau sampaikan seperti itu, bahwa harapannya semua mahasiswa Papua yang studi di Jawa Timur akan terlindungi dan merasa aman agar bisa mengikuti program studinya dengan baik," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul: Kerusuhan di Manokwari, Khofifah : Kami Mohon Maaf, Itu Bukan Mewakili Suara Masyarakat Jawa Timur
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Isu pengusiran mahasiswa asal Papua di Surabaya dibantah langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.