Rusuh di Papua
Tri Rismaharini Tegaskan Tidak Ada Mahasiswa Papua yang Diusir dari Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma membantah ada pengusiran terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma membantah ada pengusiran terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Ya saya kira sekali lagi yang kalau disampaikan bahwa anak-anak Papua diusir dari Surabaya itu tidak betul. Kabag humas saya ini dari Papua, dia ada di bawah, jadi itu dari Papua dan beberapa Camat dan pejabat saya dari Papua, jadi itu tidak betul bahwa saya juga diangkat oleh warga Papua menjadi 'mama Papua'," ucap Risma di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Risma pun menyampaikan isu soal adanya penurunan bendera merah putih di asrama Mahasiswa Papua di Surabaya tidak benar.
Baca: Respons PDIP Sikapi Peristiwa Kerusuhan di Papua
Baca: Calista Amadea Bersama CAN Ciptakan Lagu Wonderful Colors Demi Persaudaraan
Baca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 20 Agustus 2019, Pisces Emosional, Leo Tertekan, Gemini Cemas
Baca: Pedemo Bakar Kantor DPRD Kota Sorong Papua
Selain itu, ia juga menegaskan tidak benar ada pengusiran secara paksa kepada mahasiswa Papua.
"Saya berharap saudara-saudara saya keluarga-keluarga saya mama papa saya, para pendeta di Papua sekali lagi tidak ada kejadian apapun di Surabaya waktu kemarin itu terjadi karena ada penurunan bendera merah putih di asrama itu, nah kemudian ada organisasi masyarakat yang meminta kepolisian untuk melakukan tindakan itu, jadi tidak benar kalau ada pengusiran itu," kata Risma.
"Kalau itu terjadi mestinya pejabat saya yang duluan tapi pejabat saya masih bekerja dan seluruh mahasiswa yang ada di Papua dari papua juga masih normal, dan sekali lagi boleh dicek selama ini kami selalu dikegiatan apapun melibatkan mahasiswa Papua yang ada di Surabaya, jadi gak ada itu," katanya.
Risma pun berharap, masalah ini cepat diselesaikan dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Sehingga, kerusuhan yang terjadi di Papua tidak terjadi berlarut-larut.
"Mari sekali lagi kita jaga kita akan rugi semua, sayang sekali selama ini sudah kita bangun semuanya dengan susah payah kemudian hancur begitu aja hanya karena emosi kita," jelas Risma.
Wali Kota Malang minta maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi antara mahasiswa asal Papua dengan sejumlah ormas di Malang.
"Kalau mungkin ada kemarin insiden kecil atau dimaknai besar, atas nama Pemerintah Kota Malang, saya memohon maaf sebesar-besarnya," kata Sutiaji dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (19/8/2019).
Baca: Kerusuhan Manokwari Dipicu Insiden di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Minta Maaf
Sutiaji membantah bahwa ada isu pemulangan mahasiswa asal Papua.
"Jadi pemerintah kota sampai saat ini tidak pernah membuat kebijakan yang berkaitan dengan ada pemulangan dan sebagainya," kata Sutiaji.