Rusuh di Papua
Tri Rismaharini: Tidak Benar Ada Pengusiran Mahasiswa Papua di Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah isu pengusiran mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah isu pengusiran mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Tidak benar ada pengusiran. Kalau itu terjadi, semestinya pejabat saya yang duluan, tapi pejabat saya masih bekerja. Semua mahasiswa dari Papua juga masih normal," kata Risma mengutip laporan Breaking News Kompas TV, Senin (19/8/2019).
Hal yang terjadi di Surabaya saat itu, berawal dari adanya informasi terjadi penurunan bendera Merah Putih di asrama mahasiswa Papua.
Mengetahui informasi tersebut, ada ormas melaporkan hal itu ke kepolisian.
Risma juga menegaskan, pihak pemerintahan Kota Surabaya selalu bekerjasama dengan mahasiswa asal Papua dalam melaksankan kegiatan-kegiatan apapun di Kota yang ia pimpin.
Baca: Fasilitas Kawasan Berikat dan Kemudahan Impor Bea Cukai Berikan Dampak Positif bagi Ekonomi
Baca: Pesan 14 Tahun Perdamaian Aceh: Pemenuhan Hak Korban Adalah Agenda Utama Perdamaian
Baca: Pertamina Antisipasi Penyaluran BBM di Jayapura dan Manokwari
Baca: Jusuf Kalla Peristiwa di Surabaya dan Malang Harus Dijelaskan Terbuka Untuk Redam Aksi di Papua
"Boleh dicek selalu, di kegiatan apapun melibatkan mahasiswa Papua yang ada di Surabaya. Jadi tidak ada itu (pengusiran)," ujar Risma.
Ia pun mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian.
"Kita akan rugi semua. Sayang sekali selama ini sudah kita bangun semuanya dengan susah payah dan kemudian hancur begitu saja, hanya karena emosi," jelasnya.
Ia pun meminta maaf jika ada kesalahan dilakukan pihaknya di Surabaya.
"Kalau itu ada kesalahan kami di Surabaya, saya mohon maaf," ucapnya.
"Tapi tidak benar, kalau kami sengaja mengusir. Tidak ada itu. Bagi saya dan seluruh pejabat pemkot, seluruh forum pimimpinan daerah Surabaya, kita tetap dalam satu kesatuan bangsa Indonesia," ujar Risma.
Wali Kota Malang minta maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi antara mahasiswa asal Papua dengan sejumlah ormas di Malang.
"Kalau mungkin ada kemarin insiden kecil atau dimaknai besar, atas nama Pemerintah Kota Malang, saya memohon maaf sebesar-besarnya," kata Sutiaji dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (19/8/2019).
Baca: Kerusuhan Manokwari Dipicu Insiden di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Minta Maaf