Kamis, 18 September 2025

Rusuh di Papua

Massa Asal Papua Bergerak ke Kantor LBH Usai Unjuk Rasa di Depan Istana

Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat mengarahkan peserta aksi unjuk rasa asal Papua dari Istana Negara menuju ke kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah mahasiswa dari Aliansi Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Militerisme Papua melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019). Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman atas insiden di Surabaya dan menegaskan masyarakat Papua merupakan manusia yang merdeka. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Mereka juga menuntut Presiden RI Joko Widodo untuk menangkap dan mengadili pelaku yang diduga memaki mahasiswa di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya beberapa waktu lalu.

Pihak kepolisian mengawal aksi mereka sejak siang sampai sore hari.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung relatif kondusif tanpa adanya kekerasan yang terjadi.

Sebelum membubarkan diri, mereka juga menyempatkan diri untuk bergabung dengan peserta Aksi Kamisan yang rutin menggelar unjuk rasa menuntut keadilan dan pengusutan kasus pelanggaran HAM.

Dalam unjuk rasanya, para peserta Aksi Kamisan juga menyuarakan penolakan dan kecamannya terhadap aksi rasialisme dan disksriminasi terhadap masyarakat Papua.

Para peserta Aksi Kamisan juga ikut membubarkan diri satu per satu bersama dengan para Mahasiswa Papua Barat.

Hingga pukul 17.45 WIB masyarakat yang berunjuk rasa di Taman Aspirasi berangsur-angsur membubarkan diri setelah memunguti dan mengumpulkan sampah bekas aksi.

Tindak tegas

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera menindak tegas pelaku rasisme kepada mahasiswa asal Papua di asrama Surabaya, Jawa Timur, beberapa lalu.

"Saya juga telah memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum, tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas," ujar Jokowi di Istana Bogor, Kamis (22/8/2019).

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian menindak tegas aparanya yang diduga melakukan rasisme.

Baca: Haji Pasangan Suami Istri asal Madura Ditinggal di Jeddah

Baca: Samsung akan Optimalkan Kue Pasar Ponsel Black Market yang Hilang

Baca: ABG Berusia 15 Tahun asal Musirawas Jadi Korban Persetubuhan, Begini Kejadiannya

Baca: Syuting Film Rumah Kentang, Luna Maya Totalitas Syuting di Tengah Kebun

"Presiden kemarin juga sudah menyampaikan kepada Panglima TNI (dan Kapolri), kalau memang ada aparatnya yang nyata-nyata melakukan hal seperti itu (rasis), tindak, enggak ada alasan," ujar Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Menurutnya, permintaan Jokowi tersebut disampaikan secara langsung ke Panglima TNI tadi malam, setelah mendarat di Jakarta usai kunjungan kerja dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Presiden langsung mengumpulkan Panglima TNI, Kapolri, dan Menko Polhukam untuk membicarakan di antaranya persoalan itu (kerusuhan Papua akibat dugaan rasisme)," ucap Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu menilai gejolak di Papua dan Papua Barat memang terjadi dari dugaan rasial kelompok masyarakat dan aparat kepada mahasiswa asal Bumi Cendrawasih itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan