Rusuh di Papua
Polri Mulai Identifikasi Kelompok Asing yang Terlibat Rusuh Papua
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan saat ini institusinyya tengah mendalami melalui media sosial
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri tengah melakukan identifikasi pada kelompok asing yang ikut berperan dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di Papua dan Papua Barat.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan saat ini institusinyya tengah mendalami melalui media sosial maupun informasi di lapangan soal asal usul kelompok tersebut.
"Semua sedang kami dalami ya, kemudian sudah kita profiling, khususnya yang ada di media sosial. Baik di akun-akun maupun informasi yang kita dapat di lapangan," imbuh Dedi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/9/2019).
Karena proses identifikasi masih berlangsung, Dedi belum bisa menyampaikan siapa saja para pihak asing yang diduga berperan dalam kerusuhan disana.
Baca: Ternyata Ada 21 Kendaraan yang Terlibat Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang, 1 Korban Terjebak
Jenderal bintang satu ini juga belum bisa melakukan tindakan hukum terhadap mereka yang berada di luar negeri.
"Kami belum berani menyebutkan di sini, sekali lagi Polri bekerja sesuai fakta hukum, dan kita belum bisa melakukan tindakan hukum terhadap oknum-oknum yang berada di luar negeri, karena locus, tempus, dan perbuatan melawan hukum di sana," tuturnya.
Dedi menambahkan pihaknya terus memantau aktivitas di media sosial selama gejolak unjuk rasa yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Baca: Ada Kecelakaan Beruntun, Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Cipularang
Sejauh ini, diungkap Dedi, pihaknya menemukan sekitar 52 ribu konten berisi hoaks alias kabar bohong.
"Sampai saat ini konten-konten hoaks ada 52 ribu, kita bekerja sama dengan Kemenkominfo, Badan Siber untuk melakukan breakdown ke akun-akun tersebut," tambahnya.